Mohon tunggu...
novia syifa
novia syifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

suka menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik di Era Digital: Ketika Opini Viral Mengubah Arah Kebijakan

22 Desember 2024   16:33 Diperbarui: 22 Desember 2024   16:33 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital saat ini, kehidupan kita tidak bisa dilepaskan dari media sosial. Fakta tersebut membuktikan bahwa media sosial memiliki dampak besar pada kehidupan individu.  Terlebih lagi, fenomena terkini di media sosial adalah kemunculan individu yang dikenal sebagai influencer. Mereka adalah individu yang memiliki pengaruh besar dan memiliki banyak pengikut di internet. Munculnya influencer ini membuka cara baru untuk meyakinkan, mempengaruhi, dan mengajak orang di media sosial. Bahkan di ranah politik, banyak influencer yang berkontribusi dalam membantu kemenangan pasangan calon presiden melalui kampanye di media sosial. Ada tiga aktor utama dalam dunia media sosial, yaitu buzzer, influencer, dan follower, yang semuanya merupakan elemen kunci dalam membentuk isu dan preferensi politik (Jati, 2016). Dalam konteks ini, influencer adalah pemilik akun media sosial dengan banyak pengikut dan berperan penting dalam menyebarkan isu ke masyarakat luas melalui media sosial (Jati, 2016). 

Berdasarkan data reporter pada tahun 2023, Penggunaan media sosial di Indonesia berkembang sangat pesat. Terdapat 79,5 persen dari total penduduk Indonesia, atau 167 juta orang, menggunakan media sosial, 153 juta di antaranya berusia di atas 18 tahun. Media sosial adalah platform di internet yang memfasilitasi pengguna untuk menunjukkan representasi diri mereka, berinteraksi, bekerja sama, berbagi, dan berkomunikasi dengan pengguna lain, menciptakan ikatan sosial dalam lingkup virtual Invalid source specified.. Selain itu, Chadwick dan Howard dalam buku mereka, Routledge Handbook of Internet Politics, mengungkapkan bahwa internet (media sosial) telah berevolusi menjadi basis media untuk sistem komunikasi politik masyarakat Invalid source specified.. Dengan kecepatan penyebaran informasi politik di platform media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan TikTok, media sosial diperkirakan akan memberikan dampak yang lebih signifikan pada pemilu 2024. Dari dua penjelasan tersebut, media sosial adalah alat yang dapat berkomunikasi dan memberikan pengaruh kepada orang lain secara tidak langsung atau secara online, dan bisa mempengaruhi jalannya kontestasi pemilu. Hal ini didukung oleh pernyataan dari Wakil Dekan III FISIP UMJ Dr. Fal. Harmonis, M.Si, menyatakan bahwa ketika seseorang menggunakan media sosial, kemungkinan besar mereka tidak bisa bersikap netral dan pasti memiliki kecendurungan berpihak. Oleh karena itu, kita harus bijaksana dalam menggunakan media sosial Invalid source specified.. Dari penjelasan tersebut dapat dikatakan Pemilu 2024 akan sangat dipengaruhi oleh peran dari media sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun