2. Siswa: Partisipasi aktif dari siswa dalam pembentukan dan penerapan keyakinan kelas.
3. Orang Tua Siswa: Dukungan dan kerjasama orang tua dalam menerapkan budaya positif di rumah.
4. Sarana dan Prasarana: Fasilitas dan sumber daya yang memadai untuk mendukung implementasi budaya positif.
F. Hasil Aksi Nyata
Aksi nyata ini menghasilkan keyakinan kelas di SD Negeri Jambugeulis yang telah diterima dan dijalankan oleh siswa dengan disiplin. Hasilnya terlihat pada peningkatan perilaku positif di antara siswa dan kesadaran yang lebih tinggi mengenai pentingnya budaya positif di sekolah. Seluruh peserta berbagi pemahaman dan merasakan manfaat dari perubahan yang terjadi.
Pembuatan keyakinan kelas bersama dengan murid kelas 6, saya lakukan pada tanggal 15 Agustus 2024. Murid-murid sangat antusias dalam membuat keyakinan kelas.
G. Rencana Perbaikan
1. Koordinasi Berkelanjutan: Terus berkoordinasi dengan kepala sekolah, rekan guru, dan seluruh warga sekolah untuk memperkuat budaya positif.
2. Evaluasi Berkala: Melakukan evaluasi secara berkelanjutan terhadap efektivitas penerapan keyakinan kelas dan budaya positif.
3. Posisi Kontrol Manajer: Berusaha menempatkan diri dalam posisi kontrol manajer untuk memastikan kelancaran implementasi dan perbaikan berkelanjutan.
Melalui upaya ini, diharapkan budaya positif akan semakin mengakar di SD Negeri Jambugeulis, menciptakan lingkungan belajar yang harmonis dan produktif bagi semua pihak yang terlibat.