Dalam rangka mewujudkan Desa Wisata Sirnajaya, kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Negeri Jakarta kembali dilaksanakan pada 30-31 Mei 2023. Kegiatan ini merupakan kegiatan berkesinambungan sejak Tahun 2002. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan memperhatikan perkembangan wisata sekaligus potensi, masalah, dan tantangan yang masyarakat hadapi saat ini.
Kata sambutan di mulai dari ketua Program Studi Pendidikan Masyarakat, Drs. Sri Koeswantono, M.Si., dilanjutkan sambutan dari Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Wirda Hanim, M.Psi., kegiatan dimulai dengan materi mengenai Pemasaran Usaha Melalui Media Sosial. Tema ini bukan kali pertama bagi para peserta.Â
Berbagai instansi swasta maupun nirlaba telah menyampaikan pula pentingnya penggunaan media sosial sebagai alat pemasaran. Walaupun masyarakat menyadari pentingnya memasarkan produk UMKM melalui media sosial, akan tetapi perubahan perilaku memasarkan melalui media sosial belum menjadi kebiasaan para peserta.Â
Oleh sebab itu, Dr. Henny Herawaty BR. Dalimunthe, M.Pd., menekankan kegiatan tahun ini pada penyadaran berkelanjutan  dalam penggunaan sosial media untuk tujuan pemasaran.Â
Pemateri menggali kendala apa saja yang dihadapi oleh 23 (dua puluh tiga) peserta yang hadir pada kesempatan tersebut. Penggunaan facebook sebagai media sosial yang mayoritas peserta gunakan, terbatas pada interaksi pasif. Melihat kabar terbaru dari rekan yang terhubung (scrolling) dan menyukai berita yang muncul di beranda (like) merupakan dua kegiatan umum yang dilakukan oleh peserta.
Di sisi teknis, praktik memasarkan melalui media sosial belum dikuasai oleh peserta. Karakteristik setiap platform media sosial yang unik, tidak disertai dengan penggunaan yang tepat. Selain mempelajari karakteristik 3 (tiga) media sosial, yaitu facebook, instagram, dan tiktok, peserta juga menggali alasan utama melakukan promosi. Peserta mengurutkan prioritas dalam melakukan pemasaran dari tiga kegiatan umum yang dilakukan, yaitu meningkatkan penjualan, memperkuat branding, dan membuka pasar baru. Peserta yang sudah memegang lembar kerja sebelumnya diminta mengurutkan tiga alasan tersebut sesuai prioritas.Â
Dari prioritas yang dipilih, peserta diarahkan strategi pemasaran yang tepat dan sesuai agar tujuan pemasaran tercapai. Bagi peserta yang menggunakan instagram, kualitas gambar dan teknik pengambilan gambar menjadi hal utama. Facebook menekankan tulisan singkat yang terkait dengan keseharian para pengikutnya. Sedangkan TikTok memadukan musik, tulisan, dan video yang dibuat ringan.
Selain itu, peserta pun mempelajari hal-hal teknis terkait media sosial, seperti waktu unggah konten. Pembuatan konten dibantu dengan analisis Google Trends agar konten menarik, real time, sekaligus cepat memperoleh tanggapan dari para pengikutnya. Promosi yang berkaitan dengan trend akan lebih cepat diterima calon pelanggan dan meningkatkan jumlah followers akun.Â
Penyampaian materi diakhiri dengan pendampingan pembuatan akun media sosial bisnis bagi peserta. Secara keseluruhan, proses pembelajaran berlangsung secara interaktif. Pemateri yang juga bersuku asli Sunda mudah berbaur dan akrab dengan peserta. Selain itu, contoh yang dipakai merupakan hal dekat yang berhubungan erat dengan peserta sehingga lebih mudah dipahami.
"Artikel ini ditulis oleh tim Dr. Henny Herawaty BR. Dalimunthe, M.Pd. selaku ketua Pengabdian Masyarakat dengan judul "Pemberdayaan Sadar Wisata Melalui Media Sosial dalam Mengembangkan Usaha Kelompok UMKM di Desa Wisata Kec. Sukamakmur Kab. Bogor Jawa Barat" yang dibiayai oleh UNJ melalui Skema Pengabdian Wilayah Binaan Unggulan Universitas 2023" pada program Hibah Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat".