Ketika masih lajang, beberapa tahun yang lalu, salah satu kegiatan yang sering saya ikuti selama bulan puasa tentu saja tak lain dan tak bukan adalah: bukber - buka bersama, dengan tujuan berburu takjil gratis. Apalagi ketika belum ada pandemi, semua acara, mulai dari arisan, meeting kantor, tak ketinggalan komunitas blogger, pada berlomba-lomba membuat acara bukber. Sungguh nikmat! Saya sampai harus punten-punten pada ibu kalau seringkali jadi jarang di rumah demi memilih untuk mencicipi takjil ala hotel atau seringnya restoran yang sedang hits (karena sudah pasti acara bukber memilih tempat yang sedang ngetren biar makin seru).
Iya, berburu takjil. Dibandingkan kolak lagi, kolak lagi, lagi-lagi kolak yang ada di rumah, saya mending berlama-lama di supermarket menunggu jam berbuka demi ditawari es buah, minuman manis nan segar, ditambah kudapan yang variatif - gratis, oleh si teteh SPG selama bulan puasa. Atau saya rela macet-macetan di jalan menunggu nantinya ada yang membagikan takjil ketika berhenti di lampu merah - entah bubur sumsum, es cendol, atau sesederhana teh manis hangat.
Karena memang berburu takjil seseru itu.
Sekarang, sudah punya bontot begini. Boro-boro mau berburu takjil, mau keluar rumah saja saya tidak tega meninggalkan si kecil yang sedang lucu-lucunya berguling-guling.
Jadi, saya berhenti berburu? Oh, tentu tidak, Ferguso. Karena saya sekarang malah sibuk berburu resep takjil dan bahan-bahannya!
Sudah jadi mamak-mamak begini, keseruan yang baru di bulan suci Ramadhan adalah menentukan menu berbuka. Bahkan sebelum tanggal mulai berpuasa ditentukan, beberapa grup whatsapp saya sudah dipenuhi dengan ibu-ibu yang aktif membagikan foto daftar menu berbuka mereka untuk sebulan. Hebatnya, menu-menu tersebut terlihat lebih meriah dibanding menu sehari-hari. Berhubung saat ini saya kembali tinggal di rumah keluarga besar - bersama orang tua, dalam rangka perlu bantuan mengurus si kecil, sayapun tidak ketinggalan meracik ide-ide bersama saudara untuk membuat takjil yang variatif, terlebih semenjak kami sekeluarga jarang sekali pergi keluar rumah.
Tanpa keluar dari asas "berbukalah dengan yang manis" hadirlah serentetan menu seperti kolak ubi ungu, chocofloat, strawberry milkshake, vanilla latte, aneka puding buah, yang mana semuanya tidak bisa tanpa kehadiran es krim. Lebih tepatnya es krim Aice Mochi!
Loh, memangnya ada apa dengan Aice Mochi?
es krim Aice ini, mana harganya sempat bikin dahi saya berkerut - saking murahnya, hanya tiga ribuan! Tentu saja ngga pakai lama, langsung sikat!
Rencana awalnya memang saya ingin membuat menu berbuka ala hotel, semacam dessert es krim gitu loh, tapi kan bahannya mahal ya. Nah kok ya kebetulan pas saya sedang mampir ke minimarket dekat rumah, tidak sengaja menemukan si mungilTernyata, memang saya yang ndeso, adik-adik saya nyatanya sudah duluan mengenal si Aice Mochi ini, bahkan mereka sudah  mencoba hampir seluruh variannya -vanilla, strawberry, chocolate, durian, serta red bean, saking doyannya. Terlebih lagi, mereka setuju kalau es krim ini memiliki kulit mochi paling kenyal dibandingkan produk serupa lainnya.
Nah, sekarang ada rasa terbaru nih - yang mana saudara saya belum pada coba, Aice Mochi klepon. Varian yang satu ini memang baru resmi diluncurkan pertengahan Desember 2021 lalu sebagai bentuk keikutsertaan Aice dalam melestarikan warisan kuliner Indonesia dalam rangka promosi Wonderful Indonesia. Mengingat penjualan produk Aice sudah sampai ke luar negeri, besar harapannya agar masyarakat luar bukan hanya kenal tapi juga menggemari citarasa Indonesia yang satu ini. Siapa sih yang hari gini nggak doyan klepon? Sensasi lelehan gula aren yang meledak di mulut, dimakan sore-sore saat hangat di tengah cuaca yang gerimis dingin meringis.
Dan, saya sudah coba! Ternyata memang enak, bukan hanya pas kenyalnya, namun rasa kleponnya kena banget! Gula arennya, tekstur beras ketannya, taburan kelapanya, dan jangan lupa, harum aromanya, waduh, Â autentik banget!
Tidak pakai lama, es krim Aice Mochi klepon inipun hadir sebagai bintang utama berbuka kami; hadir di gelas es cendol, sesekali di menu matcha float, seringnya di mangkok bubur ketan hitam sembari menikmati teh hangat.Â
Nah, kalau beginikan, tanpa mengurangi esensi berpuasa, tetap semangat menjalani bulan suci Ramadan ini.
Bagi yang belum mengenal Aice, ternyata brand ini baru saja terpilih sebagai es krim resmi Piala Dunia 2022 Qatar (saya juga baru tahu). Tidak hanya itu, bulan Ramadan 2019 lalu, bukan hanya menjadi tahun lahirnya Aice rasa Mochi Strawberry, namun menjadi tahun bersejarah dimana Aice sukses membagikan es krim terbanyak di 14 kota secara serentak hingga mampu meraih rekor MURI. Belum lagi kegiatan CSR-nya selama pandemi; Aice aktif memproduksi masker sendiri -bahkan hingga jutaan, guna dibagikan secara gratis ke banyak sekolah di Indonesia.
Pabrik Aice di Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur, yang merupakan pabrik es krim pertama berkonsep factory tour, menjadi bukti bahwa inovasi pertama selalu dari Aice. Ya, sebelum pandemi, tadinya pabrik ini terbuka untuk masyarakat umum yang ingin mengetahui proses pembuatan es krim dari awal. Penasarankan? Dan tidak main-main, pabrik tersebut berhasil mendapatkan penghargaan Peka Kelola 2021 dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mojokerto. Penghargaan ini menandakan bagaimana Aice turut mengelola lingkungan hidup, melalui ketertibannya dalam mewujudkan lingkungan yang zero waste.
Nah, kalau dari hulunya saja sudah terbukti kompetensinya, tidak perlu diragukan kalau Aice es krim berkualitas yang mampu meraih penghargaan Superbrands hingga dua tahun berturut-turut. Bagi yang bertanya apakah es krim Aice halal, ya tentu saja, buktinya tahun 2017 Aice mampu memperoleh Anugrah Halal Award 2017 di kategori pendatang baru. Tambahannya, semua produk es krim Aice sudah lulus uji BPOM, jadi aman untuk dikonsumsi.
Varian es krim mochi dari Aice sendiri bisa dibilang produk pelopor es krim mochi di Indonesia. Mengapa Aice mochi bisa memiliki kulit mochi paling kenyal? Katanya sih karena Aice memiliki inovasi pengolahan yang cukup high-end, dimana adonan kulit mochi seperti ditumbuk ribuan kali, hingga mencapai tekstur dan kekenyalan yang sempurna. Yah, walau saya tidak mengetahui detail prosesnya, yang jelas hasilnya memang tidak bohong, sis.
Makanya saya jadi ketagihan berburu Aice Mochi!
Nah ini beberapa Aice Mochi Dessert yang sempat saya buat untuk menu berbuka beberapa waktu lalu (saya tidak menyertakan resep ya, karena sudah banyak sekali di internet, hehehe). Tampilannya saya buat (pengennya sih) agak centil, demi kepuasan diri saat pamer di sosial media dan ketika diadakan bukber virtual.
1) Aice Mochi klepon dikombinasikan dengan minuman matcha. Ini rasa klepon bergabung dengan matcha rasanya manis-manis gurih!
2) Aice Mochi coklat dikombinasikan dengan dalgona chocofloat, tapi bagi yang ingin variasi lain, bisa dipadupadankan dengan Aice Mochi vanila. Sedap dan segar banget!
Dijamin ketagihan!
Dan ngomong-ngomong masalah berburu, asyiknya produk Aice Mochi ini mudah didapat. Tadi saya bilang, kalau saya membelinya di minimarket, nyatanya produk Aice ini sangat mudah didapat, bahkan di warung-warung tradisional, tidak hanya di modern market. Dengan dukungan penuh dari Aice, lebih dari 250.000 warung di Indonesia menjual produk Aice. Ya kan, memang susah menjual es krim di warung kecil, apalagi kalau tidak ada kulkas, dari situlah Aice dengan berani menyediakan freezer (pendingin) untuk toko dan warung yang menjual produknya. Jadi, tidak heran kalau di tengah pandemi banyak penjualan es krim menurun, tapi produk tetap berjaya, bahkan di bulan puasa, es krim Aice tetap merajai pasar!
Sebagai salah satu target konsumen yang disasar Aice, saya setuju kalau produk Aice ramah di kantong, mudah ditemui, pilihan rasanya beda dari es krim pada umumnya, tapi kok enak (Setelah si mochi klepon, saya doyan dengan keunikan dan keenakan es krim bentuk jagungnya!) dan cocok di perut sensitif saya (yang mudah terkena asam lambung).
Pokoknya menu berbuka puasa tahun ini benar-benar meriah walaupun dari rumah, walaupun buatan sendiri, walaupun harus puas ikut bukber via zoom, namun takjil es krim Aice Mochi saya sukses menarik perhatian. Segala pilihan rasa pada Aice Mochi mampu melengkapi citarasa takjil buatan saya yang bukan chef profesional ini, hihihi.
Oiya, jangan salah, lho. Es krim Aice Mochi ini juga enak disantap apa adanya, tidak harus meramu resep, tinggal hap-hap masuk mulut juga enak, es krimnya yang langsung lumer seketika kita menggigit kulit mochinya itu benar-benar bikin ngga bisa berhenti makan!Â
Sabar, tunggu Lebaran ya untuk menikmati es krim Aice Mochi sepuasnya. Iya donk, Lebaran pastinya menjadi momen puncak menikmati es krim Aice nantinya.
Pokoknya, siap-siap saja kalau sudah merasakan nikmatnya es krim Aice Mochi, satu ngga cukup! Kudu sedus. Hihihi.
Yang pasti dengan sibuknya kami berburu Es Krim Aice Mochi demi berkreasi takjil centil, kami serumah jadi makin akrab dan dekat. Kebersamaan yang selalu kami rindukan setiap bulan puasa, sungguh kegiatan yang menyatukan kami; bagian meracik, bagian mencampur, bagian plating, hingga akhirnya semua kebagian mencicip. Ramainya celoteh satu per satu anggota keluarga ketika saling menyumbang ide; kreasi takjil apa hari ini? Benar-benar menyisakan kesan yang begitu mendalam bagi kami sekeluarga. Ah, tidak terasa ketika tulisan ini dimuat, puasa akan segera berakhir.Â
Kira-kira inovasi apalagi, ya, yang akan Aice kembangkan tahun depan?
Saya jadi tidak sabar menanti. Yang pasti ada Aice, ada takjil centil.Â
Kemarin lusa hari Selasa, ketemu abah lagi pakai peci,
Selamat berbuka puasa, bersama es krim Aice Mochi!
Salam sehat dan Selamat Hari Raya Lebaran,
Mohon maaf lahir dan batin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H