Tentu saja, dana yang tidak kecil ini bisa menjadi kemelut berbuntut konflik berkepanjangan jika penggunaannya ternyata diselewengkan. Sejak awal keputusan KONI dan KAMENPORA dalam kemenangan Jabar dalam proses bidding tempat penyelenggaraan PON tahun 2016 mengungguli Banten tahun 2010 lalu, Kang Aher sudah mengantisipasi dengan cara selalu berkonsultasi dengan kejaksaan, kepolisian, serta melibatkan BPKP dalam penggunaan dananya. Hati-hati dan teliti, begitulah Kang Aher menyikapi persoalan keuangan ini, karena memang beliau tidak ingin nantinya ada masalah usai PON XIX dan Peparnas XV 2016.
Kerjasama koordinasi dengan para ketua Sub PBPON dan PEPARNASpun juga dimaksimalkan, mengingat bahwa PON XIX dan Peparnas XV 2016 diadakan di 15 kota dan kabupaten. Dan tentu saja secara detail lagi, untuk penyelenggaraan kegiatannya sendiri, akan ada pembidangan untuk memastikan segala aspek dapat berjalan dengan baik.
KUNJUNGAN KE BEBERAPA VENUE PON XIX DAN PEPARNAS XV 2016
“Hal paling krusial adalah menyiapkan venue-venue olahraga,” Terang Kang Aher, tahapan-tahapan pengerjaan dan rehabilitasi venue memang sedang dilakukan dan direncanakan hingga Desember proses pengerjaannya akan mencapai 90% dan sisa 10%nya akan sudah selesai sebelum bulan Juni 2016.
Beruntung pagi sebelumnya kami para Kompasianer Bandung memang sudah diberi kesempatan eksklusif untuk menengok proses pengerjaan lima venue dari 26 venue di Bandung (61 venue secara total di keseluruhan Jawa Barat). Sebagian bertempat di UPI (Universitas Pendidikan Bandung) dan GOR Saparya, yang akan dijadikan tempat diselenggarakannya beberapa cabor PON XIX dan Peparnas XV 2016.
1. GYMNASIUM | UPI
Kedatangan kami di UPI Jalan DR Setiabudhi Bandung seketika disambut oleh Pak Purno, Kepala Biro Aset dan Fasilitas UPI yang segera mengajak kami ke Gymnasium yang nantinya akan dijadikan tempat untuk pertandingan hoki indoor dan taekwondo.
Dari dua tahap pengerjaan yang direncanakan, saat itu baru tahap satu yang masih dalam proses, bahkan pengerjaannya baru berumur 37 hari dengan waktu kerja full 24 jam; mencakup menjadikan gedung menjadi dua lantai (lantai dasar untuk area servis dan pelayanan – ruang wasit, call center, ruang pemanasan - sedangkan lantai satu untuk arena pertandingan dengan tambahan tribun dan total 48 toilet), peninggian arena tanding di lantai satu, pengadaan lift untuk difabel dan perancangan kontruksi tangga yang kesemuanya dipastikan berstandar internasional.
Arena pertandingan sendiri berukuran 33 x 55 m dirancang untuk bisa menampung 7.000 penonton. Tahap awal ditargetkan akan beres di akhir tahun menyusul merampungkan tahap dua pada bulan Juni 2016. Sebagai informasi, daya tampung kendaraan di UPI ini bisa untuk 20 ribu sepeda motor, dua ribu bus, dan 18 ribu mobil. Wow!
2. LAPANGAN SOFTBALL | UPI