Pemandangan antrian kendaraan di sebuah pom bensin (Tempo.ca)
Sekitar pukul 21.00 WIB malam kemarin, kenaikan harga bensin akhirnya diumumkan oleh Presiden Jokowi. Harga bensin yang sebelumnya Rp. 6.500 per liter menjadi Rp. 8.500 per liter atau terjadi kenaikan harga sebesar Rp.2.000 setiap liternya. Orangpun berbondong-bondong menuju SPBU yang terdekat untuk membeli bensin bersubsidi untuk yang terakhir kalinya, karena kenaikan harga bahan bakar tersebut berlaku mulai pukul 00.00 WIB atau 3 jam kemudian. Televisipun berlomba-lomba menyiaran reaksi masyarakat selepas pengumuman tersebut.
Ada fenomena unik yang sangat menarik perhatian saya. Terlihat seorang petugas pom bensin sedang mengisi bensin sepeda motor sementara pengendara motor tetap duduk di jok. Tapi anehnya selagi pengisian bensin, si pengendara terus menggoyang-goyangkankan motornya. Awalnya saya nggak begitu tertarik, tapi kok lho ada pengendara lain yang melakukan hal yang sama. Kali ini pengendara sepeda motor tersebut menggoyangkan motornya sambil berdiri. Aneh ya, saya belum pernah lihat hal yang kayak gini.
Penasaran, sayapun tanya bang Google, siapa lagi. Ternyata..oh..ternyata. Mereka rupanya sedang berusaha “memadatkan” atau “memampatkan” bahan bakar tersebut supaya isi tangkinya bisa memuat lebih banyak bensin. Oalaah kok bisa ya ? Bukannya mereka tahu bensin itu liquid alias benda cair yang otomatis akan mengisi seluruh ruang atau rongga yang ada di dalam tangki kendaraan. Mau digoyang kayak apapun, kemampuan tangki memuat bensin gak akan berubah. Seingat saya, ini kan ada di pelajaran Fisika atau IPA yang ada di level SMP.
Ada yang komen “betul kok, setelah saya goyang-goyang, aku bisa nambahin bensin lagi”. Hadeew. Ini dia PR buat pak Anies Baswedan supaya pelajaran Fisika tidak membosankan, shg bisa diserap dan dimengerti oleh siswa.
Bensin adalah zat cair yang mudah sekali menguap. Semakin digoyang atau diaduk, semakin banyak bensin yang berubah jadi uap (tentu saja kalau tutupnya terbuka). Di Amrik dan Canada, bensin bahkan disebut gas, kependekan dari kata gasoline. Coba digoyang beberapa jam deh, kan bisa habis tuh bensinnya.
Tapi barangkali pengendara sebetulnya sudah tahu, cuman nggak manstab kalau gak ada goyangan (Hiii saru). Atau barangkali mereka hanya latah. Seperti sudah tahu ban sepedanya kempes, eh masih dipijit-pijit dan ditekan-tekan juga. Indonesia gitu loh…
Kembali ke soal BBM. Terlepas apakah kita setuju atau tidak terhadap kenaikan BBM, sudah seharusnya kita menggunakannya se-wise mungkin, karena bbm memang adalah komoditas yang non-renewable. Di bawah ini, ada beberapa tip agar kita tidak membuang-buang bensin dengan percuma atau supaya kita tidak rugi saat membeli bensin.
-
Isilah bensin saat pagi hari, saat suhu masih dingin. Kita kan tahu semua kalau bensin di stasiun bahan bakar disimpan di bawah tanah. Saat dingin, bensin akan lebih padat (ayo inget-inget lagi hukum fisika). Nah kalau beli bensin di siang atau sore hari di mana suhu lebih panas, bensin akan mengembang. Jadi volume bensin yang terbaca di pompa misalnya 10 liter sebenarnya ya kurang dari itu.
-
Kalau antrian di pom bensin panjang, matiin dong mesin kendaraannya. Kita mo beli bensin apa buang bensin sih..?
-
Hindari mengisi bensin saat anda melihat truk tanker sedang mengisi bensin. Pada saat pengisian tangki storage, banyak sekali kotoran yang teraduk yang akhirnya tercampur dengan bensin yang sedang anda beli.
-
Isilah bensin saat tangki separoh penuh (separoh kosong). Penjelasannya adalah semakin sedikit bensin yg tersisa di tangki semakin banyak udara sehingga lebih banyak bensin yang menguap. Kenapa separoh ? Kalau masih penuh ngapain kita repot-repot ke pom bensin He..he he
-
Kalau bisa jangan mengisi bensin dengan terlalu kenceng, tapi pompalah dengan kecepatan yang rendah. Ini maksudnya meminimalisir terbentuknya uap saat mengalirkan bensin. Tentu trik ini baru bisa dijalanin kalau pom bensinnya self service kayak kebanyakan di LN yg ada pengatur kecepatannya. Mosok kita nyuruh sama petugas supaya bensinnya di cret cret keluarnya ? Bisa dikemplang nanti….LOL.
Salam Goyang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H