Pembelajaran yang menyenangkan tentu menjadi hal yang diinginkan para penuntut ilmu. Ketika belajar terasa mengasyikkan maka materi akan mudah diserap oleh siswa. Terlebih lagi pada mata pelajaran yang dianggap sulit, pasti siswa cepat merasa bosan dan terkesan malah belajar.Â
Matematika merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa. Hal tersebut dikarenakan untuk menyelesaikan soal matematika siswa diajak berpikir kritis dan diperlukannya pemahaman konsep yang bertahap. Terlebih jika konsep dasarnya belum dikuasai maka memasuki jenjang pendidikan selanjutnya siswa akan merasa kesulitan.
Perhatian dan motivasi merupakan prasyarat utama dalam proses belajar mengajar. Ada beberapa cara untuk menumbuhkan perhatian dan motivasi, antara lain melalui cara mengajar yang bervariasi, mengadakan pengulangan informasi, memberikan stimulus baru, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan kepada siswa memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan keinginan belajarnya.Â
Kegiatan belajar mengajar di kelas yang memberi kesempatan pada siswa untuk mengajarkan dan berbagi ilmu pengetahuan atau ketrampilan pada siswa yang lain untuk membantu temannya yang mengalami kesulitan dalam belajar agar temannya tersebut bisa memahami materi dengan baik.
Ketika pembelajaran matematika di kelas, sering dijumpai siswa yang malu ataupun takut bertanya pada guru tentang materi yang belum jelas. Beberapa siswa lebih nyaman bertanya kepada temannya dibandingkan dengan guru secara langsung. Siswa yang belum paham pada materi yang disampaikan guru bertanya kepada teman yang sudah menguasai materi disebut dengan istilah tutor sebaya. Siswa yang sudah menguasai materi dapat mengajari temannya yang belum paham dengan belajar bersama dan menjadi tutor.
Tutor sebaya dapat memberi rasa nyaman pada siswa karena pada umumnya hubungan antara teman lebih dekat dibandingkan hubungan guru. Ilmu yang kita punya ketika kita bagi dengan orang lain tidak akan berkurang malah dapat bertambah karena kita semakin hafal dan menguasai ilmu tersebut. Dengan tutor sebaya dapat melatih kemandirian karena tidak menunggu bertemu guru untuk bertanya serta melatih kedewasaan siswa untuk saling berbagi sehingga bermanfaat bagi orang lain. Hal tersebut dapat membangun hubungan sosial yang baik dan disenangi oleh teman-temannya.
Banyak dijumpai pula siswa yang memiliki kelompok belajar dengan teman yang memiliki pemahaman tingkat tinggi sebagai tutornya. Tidak hanya belajar secara langsung bertemu, bahkan mereka memiliki grup Whatsapp khusus untuk berdiskusi membahas soal-soal matematika yang sulit.Â
Mengingat kecepatan perkembangan mereka masing-masing tidak sama, sehingga pola pendekatan dengan menerapkan teman siswa sebagai tutor dalam membimbing teman lainnya yang mengalami kesulitan dalam belajar dianggap tepat, sebab hubungan emosional antara sesama siswa dianggap lebih dekat dibanding antara siswa dengan guru.Â
Interaksi antara siswa yang satu dengan lainnya dapat terlaksana dengan mudah. Untuk mengungkapkan komunikasi diantara sesama siswa tidak ada batasan ruang. Hal ini karena keseharian mereka sering berkomunikasi dalam segala hal sehingga interaksi belajar dapat dengan mudah dicerna oleh siswa dalam proses belajar.