Lalu, kegiatan ketiga adalah Formulasi Pangan BERIMAN (Beragam, Seimbang, dan Berbasis Hewani). Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan formula makanan berbasis pangan hewani, mengidentifikasi menu unggulan lokal, mengenalkan produk hasil perikanan dan produk pangan hewani, mengembangkan dan memodifikasi formula makanan berbasis pangan hewani dan praktik pengolahannya, dan untuk meningkatkan asupan protein bagi ibu hamil dan catin untuk mendukung program DASHAT (Dapur Sehat). Pembuatan formulasi pangan ini tentunya didukung dengan peran mahasiswa jurusan gizi dalam menentukan bahan-bahan makanan yang bisa digunakan dan kandungan gizi yang sesuai untuk pemenuhan gizi ibu hamil. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan survei pasar yang dengan mewawancarai beberapa penjual sayur, daging, dan buah yang ada di pasar Gresik PPI. Setelah itu, mengidentifikasi bahan-bahan yang sering digunakan untuk memasak dan menyusun formula pangan beriman berdasarkan analisis pasar yang telah dilakukan dan resep ini akan disosialisasikan kepada KSH. Media yang digunakan adalah video demonstrasi cara memasak dan brosur yang berisi resep serta bahan-bahan yang digunakan. Menu yang terpilih adalah dimsum ikan tongkol. Pemilihan menu sendiri didasarkan pada kandungan gizi pada ikan tongkol yang tinggi dan cara memasaknya yaitu dikukus dapat membantu mempertahankan kandungan vitamin dan mineral. Saat edukasi mengenai formulasi pangan BERIMAN, antusias yang ditunjukkan sangat tinggi sehingga menunjukkan formulasi pangan yang telah disusun sesuai dengan bahan-bahan yang dimiliki dan kebutuhan gizi ibu hamil dan calon pengantin.
Kegiatan Kampung Emas yang berfokus pada strategi percepatan penurunan stunting dengan fokus kegiatan mengintervensi ibu hamil dan calon pengantin, dapat diterima dengan baik oleh warga Kelurahan Kemayoran. Seluruh ibu hamil dan calon pengantin sangat kooperatif dan antusias dalam mengikuti proses kegiatan dari pengambil data hingga sosialisasi. Dengan adanya program edukasi Kampung emas, terdapat peningkatan pengetahuan serta tindakan dari ibu hamil dan calon pengantin sehingga kegiatan Kampung Emas ini memiliki dampak positif untuk pertumbuhan ibu hamil dan calon pengantin agar lebih memperhatikan kebutuhan gizi untuk mencegah stunting. Selain itu, kegiatan ini dapat terealisasikan dengan baik karena adanya kerja sama antara anggota kelompok, KSH, Kader, Puskesmas, dan Staf Kelurahan Kemayoran dalam penyusunan ide serta konsep program kerja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H