Sekian waktu berlahan-lahan berlalu, kita mulaiÂ
berjalan sejajar bahu, berbicaraÂ
segala sesuatu tanpa canggung, dengan mesra tanpa raguÂ
Sejujurnya aku sedikit takut, takut untuk menyatakan rasa,Â
yang belum siap untuk terkejut, sebab kejelasan status yang
masih tertutupi oleh kabutÂ
Malam itu kita duduk sambil menikmati cerita,Â
yang tersirat secara apik di sebuah buku kesenangan kita
Aku mulai merasakan hangatnya sentuhan kasi oleh kata-katamu
Engkau selimuti aku dengan tanganmu yang mengelilingi pinggangku
Pada saat aku membaca sebuah kalimat indah,Â
engkau terjatuh dalam suasana hati gembira,Â
senyum mulai nampak di pipimu, kepalamu teranguk-anguk.
Berlahan-lahan jatuh dan tertidur di bahuku.
Malam itu aku mulai membaca pesanmu,Â
yang lembut tapi menggetarkan hatiku, bahwa engkau seseorangÂ
yang bisa membuat aku bahagia
Seketika itu, tak kutemukan hatiku lagi, aku telah kehilanganÂ
hati, yang nyatanya ada dalam genggamanmu
Aku terdiam dan membisu, sambil membelai rambutmu
Tidak bisa berkata-kata apa, hanya terdiam lalu percaya,Â
karena apapun yang engkau rasakan saat itu,
sesungguhnya kita sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H