Mungkin engkau pernah di kecewa
Di kecewa oleh seseorang yang engkau anggap dia istimewa
Ataupun orang terbaik yang engkau kenal
Saat itu, engkau betul-betul menyakinkan dia
Betul-betul kagum dengan dia
Kebaikannya itu mampu menyakinkan engkauÂ
Bahkan engkau anggap dia orang terbaik, yang pernah engkau kenal selain kedua orang tuamu
Engkau sedang menikmati fase itu
Fase yang membuat engkau Yaman
Baik itu secara fisik, maupun mental mu
Dan mungkin semua hidupmu begitu istimewaÂ
Di saat bersama dia
Mungkin engkau terlalu menikmati fase itu
Saat itu pula dai meninggalkan engkau
Engkau sedih dengan rasa sakit yang menyelimuti, hati, pikiran, dan perasaan mu
Luka yang memahat di lubuk hatimu
Luka yang begitu menusuk, menembus tulang belakang muÂ
Luka yang menghujam jantung mu
Tapi tidak ada yang tahu bahwa engkau kecewa dalam cerita
Sampai untuk berpikir tentang cinta
Dengan hati bukan mata rasakan cinta
Untuk kehilangan akal sehat
untuk membuat engkau hanyut
Hanyut dengan kesedihan yang melanda hatimu
Hanyut dengan kepedihan dan kehancuran
Dengan semua janji-janji busuk diaÂ
Dengan semua janji-janji palsu dia
Yang menghiasi percaya, dalam canda yang membawa luka
Membuatmu hati patah dan mati rasa
Mungkin engkau dalam hati menangis meratapi takdir
Merasakan seakan dunia ini tidak berarti lagi
Kini hanya kesedihan, kekecewaan yang menemani engkau
Ingat
Cinta ini sungguh membuat engkau tidak mengerti
Tapi percayalahÂ
Saat ini engkau di kecewakan, oleh dia yang engkau anggap baik
Mungkin besok engkau di jumpai, yang terbaik
Untuk menemanimu seumur hidup
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H