Tanya :
.
Bukankah yang namanya wujud adalah ada dan nyata2 kebendaan/ dzat / rasa ? ada artinya sesuatu yang dapat dicerap oleh fungsi indra manusia seperti misalnya : dilihat, didengar, diraba, dicium, dirasakan, dll ?
.
Jika ada yang mengatakan lihatlah alam semesta dan segala isinya, semua tidak akan ada jika tidak ada yang menciptakannya.
.
Ya aku mengerti tapi semua itu wujud alam semesta bukan wujud tuhan.. yang dipertanyakan adalah Tuhan "Wujud" bukan hasil ciptaanya berdasarkan hasil pikiran manusia
.
Karena bukan Tuhan yang memberitahukan keberadaannya, melainkan manusia yang mencari, berpikir dan menemukan Tuhannya lewat akal dan pikiran sama halnya seperti para penemu di bidang ilmu yang lain.. begitu kan ? jadi manusialah yang menciptakan atau berimajinasi tentang tuhan
.
Jawab :
.
Jika bukan oleh manusia, oleh siapa lagi? Jika memang Tuhan yang memberi tahu, ini akan menimbulkan pertanyaan dari banyak sisi, yang sampai saat ini tak pernah bisa dijawab kaum beragama, kecuali hanya dg jawaban yang berputar-putar dg kitab sucinya masing-masing.
.
Kosa kata Tuhan sudah lama muncul. Sudah lebih kurang 4000 tahun lalu (Karen Amstrong).
Kenyataannya itulah yang kita lihat dan alami sehari-hari secara nyata. Diluar itu, tentu kita tak bisa bicara, dan tentu tak terbayangakan.
.
Nah, yang tak terbayangkan itulah yang diukir manusia dalam agama dan kitab suci. Meski sebagian ayat-ayat itu begitu menyentuh sisi emosionl kita hingga bisa menangis, tapi semua itu tetaplah persepsi manusia akan hidup dan pencarian akan hakikatnya. Tapi hakikat yang standar, yang berlaku untuk semua orang, kenyataannya tdk ada. Seandainya ada (jika langsung dari Tuhan), tentu tak akan ada perdebatan ttg Tuhan. Justru karena keremang-remangannya itulah, wacana ttg Tuhan selalu menjadi perdebatan.
.
Dan ini tidak berarti saya menolak bahwa Tuhan ada. Dan juga tidak mengatakan secara pasti Tuhan itu ada. Saya hanya mengakui bahwa ada rasa yang tak terjemahkan dalam diri. Rasa itu bagaikan sengatan listrik, spt rasa cinta. Dan itu termasuk bagian Misteri. Bagaimana cara kerjanya dan dari mana sumbernya. Kita jangan gegabah mengatakan begini begitu. Tapi cukup nikmati dengan rasa haru dan takjub yang tak terkatakan.
.
Tapi bukan berarti saya hanya mengakui alam yang tampak. Angin, kentut, listrik, sinyal, aura, vibrasi, getaran hati, kerinduan, kebencian, rasa suka, rasa cinta, dan imajinasi, adalah sesuatu yang tidak tampak. Tapi semua itu real. Nyata. Buktinya, saya merasakan dan mengalaminya. Sedang Tuhan ? saya belum pernah mencerapnya. Baik merasakan, melihat, mendengar, apalagi bersentuhan dengannya.
.
Muhammad, dalam penfsiran thd ayat-ayat ttg Tuhan dan Kebenaran Abbsolut, tidak mungkin dipahami manusia. "Pikirkanlah ciptaanKU. Tapi jangan zatKu. Sekali-kali kamu tidak akan mampu."
.
Artinya tidak ada manusia yang kompeten bicara ttg Tuhan. Muhammad sendiri mengakuinya. Karena tidak ada properti yang dimiliki manusia untuk memahaminya. Karena segala yang kita katakan ttg Tuhan hanya anggapan kita saja. Imajinasi dan pemikiran kita TENTANG Tuhan. BUkan Tuhan yang sebenarnya.
.
Sumber : Dokumen Pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H