Gadis Cantik Berbaju Baja

“Kamu selisih berapa tahun sama suamimu?”

“Eh maaf kalau tidak sopan,”Lanjutku menyadari mulut yang kadang tidak bisa diajak kompromi.

“Hahahaaa santai saja, aku selisih 20 tahun”

Aku semakin tertarik dengan kisahnya.

“Kok bisa…kenal dimana?” Pancingku.

“Dulu dia adalah bosku ketika aku baru lulus dan kerjadi percetakan. Kalau pulang telat beliau nungguin aku ngerjain laporan terus sambil cerita tentang kehidupannya. Dan yang bikin aku luluh adalah dia di usia segitu bisa nangis cerita sama anak kecil seperti aku. Aku tahu hatinya rapuh”

“Dia meninggalnya kenapa?”

“Sakit…. Kanker hati. Sudah lama. Keluarga awalnya tidak setuju karena perbedaan umur yang jauh. Dikira keluarga dia aku hanya menginginkan harta dia. Saat kritis keluarganya menantang aku masih mau lanjut atau tidak. Aku bilang lanjut, begitupun suamiku karena dia juga sudah berjanji untuk menikahiku. Akhirnya jam 5 sore kami menikah, hanya sederhana. Hanya dihadiri keluarga besar saja. Dan jam 19.15 dia meninggal” Dia menutup ceritanya dengan senyum.

“Kamu wanita yang kuat” Aku benar-benar terpaku dengan ceritanya.

“Yaa begitulah, sekarang aku mencoba semua usaha, apa aja untuk menyambung hidupku selama disini. Aku mau menunjukkan pada keluarganya bahwa aku sama sekali tidak mengincar hartanya seperti apa yang mereka pikirkan dulu.”

         Aku benar-benar mendapati sosok yang luar biasa dihadapanku. Sosok yang mungil dengan kehidupannya yang luar biasa. Apa yang aku alami mungkin belum seujung jari kepahitanhidupnya. Dan dia masih berjuang dalam langkah yang sama. Dia masih menyimpan banyak misteri yang ingin aku tahu. Aku ingin menjadi salah satu sahabat yang bisa membuatnya nyaman untuk berbagi cerita, seaneh apapun orang menganggapnya karena kurangnya pergaulan yang dilakukannya. Tapi aku tahu mengapa.