Jiwa rela berkorban terlihat ketika para pengusaha atau calon pemimpin perusahaan bersedia mengesampingkan keuntungan pribadi demi kebaikan umum. Ini bisa terwujud dalam bentuk pelatihan bagi karyawan, penyediaan fasilitas yang mendukung kesejahteraan pegawai, atau alokasi dana untuk inisiatif yang mendukung lingkungan dan masyarakat.
Seperti yang pernah dinyatakan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo, "Ekonomi yang kuat berasal dari tenaga kerja yang bersatu dan loyal." Hal ini menyoroti pentingnya nilai-nilai kebangsaan dalam mendorong pembangunan ekonomi.
Praktik Bisnis yang BeretikaÂ
Mengintegrasikan prinsip-prinsip Bela Negara akan meningkatkan perilaku etis dalam bisnis. Perusahaan yang mengadopsi nilai-nilai ini sering kali terlibat dalam inisiatif Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR), yang dapat menghasilkan:Â
- Reputasi merek yang lebih baik.
- Meningkatkan loyalitas pelanggan.Â
- Profitabilitas yang lebih tinggi.Â
Statistik menunjukkan bahwa 87% konsumen lebih memilih untuk membeli produk dari bisnis yang berkomitmen pada tujuan sosial. Hal ini mencerminkan dampak kuat dari CSR yang berlandaskan pada nilai-nilai nasional Â
Daya Saing NasionalÂ
Menjunjung tinggi nilai-nilai Bela Negara dapat meningkatkan daya saing bangsa di pasar global. Contohnya adalah PT Unilever Indonesia, sebuah perusahaan yang menanamkan nilainilai kebangsaan ke dalam strategi bisnisnya. Dengan mengedepankan praktik-praktik berkelanjutan, Unilever telah memposisikan diri sebagai pemimpin dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan tanggung jawab sosial
BELA NEGARA DAN KEPEMIMPINAN DALAM ADMINISTRASI BISNIS
Kepemimpinan Transformasional
 Kepemimpinan transformasional memainkan peran penting dalam menanamkan nilai-nilai Bela Negara dalam organisasi. Pemimpin yang menerapkan prinsip-prinsip ini dapat menginspirasi tim untuk mengadopsi visi kolektif yang berpusat pada kebanggaan dan tanggung jawab nasional.
Keterlibatan dan Motivasi KaryawanÂ