Mohon tunggu...
Melinda  Niswantari
Melinda Niswantari Mohon Tunggu... Freelancer - Healthy lifestyle and happy mom journey

fruitaholic, green life style, health enthusiast, sedang belajar #zerowaste

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hidup Minim Sampah di Rumah, Bagaimana Caranya?

9 November 2018   16:07 Diperbarui: 8 Agustus 2019   17:22 1360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungguh miris memang, waktu itu juga ramai di media sosial yang menunjukkan seorang penyelam dari Inggris yang berenang diantara tumpukan sampah di perairan laut Bali dan menjadi viral, ataupun beredar luasnya foto-foto hewan laut yang terjerat oleh sampah plastik dan akhirnya mati :(

Hal yang sudah saya sebutkan diatas menunjukkan bahwa memang sampah di Indonesia kurang terkelola dengan baik.Hasil riset dari Sustainable Waste Indonesia (SWI) mengungkapkan hal yang senada, bahwa 24% sampah di Indonesia masih tidak terkelola. Artinya bahwa dari total sampah sebanyak 65 juta ton, terdapat sekitar 15 juta ton yang mencemari ekosistem dan lingkungan karena tidak terkelola.

Hanya sekitar 69% sampah yang dibuang dan dikelola atau ditimbun di TPA serta hanya 7% sampah yang didaur ulang. Data dari KLHK menyebutkan bahwa rata-rata setiap orang per harinya menghasilkan sampah sebanyak 0,7 kg. Jadi memang setiap orang mempunyai peran dalam produksi sampah, baik itu sampahnya dikelola secara pribadi atau dibuang ke TPA.

Jadi apakah kita hanya akan berpangku tangan dan tidak peduli dengan semakin meningkatnya jumlah sampah yang ada disekitar kita? Apakah kita akan mewariskan bumi yang berisikan sampah kepada keturunan kita? Ohhh no...!

Menurut Indonesia Solid Waste Association (InSWA), Faktanya 100% seluruh penduduk dunia adalah penghasil sampah. Namun, kurang dari 1% penduduk dunia yang mengurus masalah sampah.

Jika hati kita tergerak dan peduli dengan lingkungan, saya optimis persentase itu akan semakin bertambah, apalagi didukung dengan informasi yang menyebutkan bahwa generasi Y adalah generasi yang peduli dengan kesehatan dan lingkungan. Bagi saya sendiri sebagai seorang muslim, dimana kebersihan adalah sebagian dari iman, saya berkomitmen untuk dapat mengurangi sampah dimulai dari rumah saya.

Menuju Minim Sampah di Rumah, Bagaimana Caranya?

Mulai dari tahun 2014 mengenal yang namanya #DietKantongPlastik, dan berusaha untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, mencoba untuk go green atau green life style. Yap dari yang sederhana dan yang terkecil dulu saja, apa yang bisa dilakukan dan semampunya saya. Alhamdulillah seiring dengan berjalannya waktu saya bertemu dengan berbagai komunitas yang peduli dengan lingkungan, dan saya pun mulai belajar untuk hidup minim sampah.

Salah satu yang menginspirasi saya dalam mengurangi sampah adalah Dian Kusuma Wardhani atau yang lebih dikenal dengan DK Wardhani (Dini). Ibu dari sepasang anak kembar, lulusan Arsitektur ITB. Sejak 2010, beliau menulis buku anak dengan tema-tema lingkungan hidup dan perkotaan hingga sekarang. Buku terbarunya yang baru juga rilis Agustus berjudul: #belajarzerowaste Menuju Rumah Minim Sampah. Beliau juga aktif sharing di sosial media mengenai gaya hidup cinta lingkungan, bisa intip-intip di IG : dkwardhani.

Dok. Pribadi (www.nonamelinda.com)
Dok. Pribadi (www.nonamelinda.com)

"Menuju nol sampah bukan menjadikan kita sebagai malaikat tapi menjadikan kita sebagai manusia yang lebih peduli dan bertanggung jawab DK Wardhani (Dini)"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun