Mohon tunggu...
Anandita Puspitasari
Anandita Puspitasari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Anandita Puspitasari (nonadita). Memiliki blog pribadi nonadita.com & menulis di beberapa blog lain, a.l.: blog BogorWatch dan dagdigdug.com. Nonadita adlh peraih Microsoft Bloggership Award 2009 & finalis The BOBs Award 2010 kategori Best Indonesian Weblogs. Senang berbagi di seminar & workshop ttg blog.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Surat Untukmu #Indonesia 65: Dirgahayu!

23 Agustus 2010   10:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:46 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

#indonesia65 by Masova

Selamat merayakan hari jadimu, Indonesia! Bangsa yang kami banggakan di luar negeri karena kekayaan bahasanya, meskipun sebagiannya kini sudah hampir tak ada. Masih teringat di benak ekspresi kagum orang-orang Amerika itu ketika kami sampaikan sebagian besar orang Indonesia biasa berbicara dua bahasa: Indonesia dan bahasa daerah/suku/ibu (atau apapun lah kau sebut itu). Selamat berbangga, Indonesia! Bangsa yang ramah dan terbuka terhadap datangnya teknologi. Meski internet belum tersedia untuk sebagian besar rumahtangga, namun pertumbuhan penggunanya tercepat di Asia Tenggara. Kita mesti bangga! Pada stream #indonesia65 hari ini, orang-orang meretweet ide, “merdeka berarti konten Indonesia lebih baik dari konten luar negeri”. Cita-cita yang keren! Bayangkan andai makin banyak pengguna internet Indonesia menyumbang konten sendiri, menyumbang kritik plus solusi dan mewartakan hal positif tentang negeri. Bukan cuma sekedar membuat mesin uang melalui blog autopilot yang mengandalkan agregasi hasil mencuri. Selamat berpesta, Indonesia! Bangsa yang kaya akan budaya baik yang asli hasil kreasi maupun hasil adopsi. Bangsa yang kini dikenal akan kebebasan berekspresi dan akses terhadap informasi yang kita miliki, privilese yang nggak dimiliki bahkan oleh negara tetangga kita sendiri. Walau belakangan ini kebebasan digerogoti dan sensor-sensor masuk ke ranah pribadi. Kita dipaksa setuju pada satu definisi “pornografi”, yang mau debat silakan lanjutkan ke kantor polisi. Padahal kita mengerti, pendewasaan nggak bisa dilakukan ala tirani. Ketika melihat situs belajar dengan kata “porn” di dalamnya, kita bisa mengerti bahwa inilah edukasi. Tapi mesin filter tetap membaca itu pornografi! Seakan hanya itulah yang jadi pikiran Pak Menteri. Selamat bersukaria, Indonesia! Bangsa yang berwarna-warni dengan agama dan kepercayaan. Tapi kemerdekaan beribadah ternyata belum jadi hak semua golongan. Sebentar-sebentar ada kabar penyerangan atau berita rumah ibadah dibumihanguskan. Lalu di mana kata “toleransi” bersembunyi bila untuk beribadah saja masih ada yang merasa ngeri? Kenapa harus orang lain yang merugi bila kita yang punya masalah kepercayaan diri? Merdeka berarti merasa aman dalam kegiatan beribadah. Percaya diri berarti yakin pada agama yang kita imani tanpa curiga berlebihan si ini dan si itu berniat mau memengaruhi. Bila semakin banyak warga yang mengkritik dan mencela di social media, jangan pesimis lantas ngambek sendiri. Lihatlah sebagai bukti cinta kami padamu, Indonesia. Dirgahayu! Gambar #indonesia65 adalah kreasi Masova Dimuat juga di: blog http://nonadita.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun