Mohon tunggu...
Anandita Puspitasari
Anandita Puspitasari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Anandita Puspitasari (nonadita). Memiliki blog pribadi nonadita.com & menulis di beberapa blog lain, a.l.: blog BogorWatch dan dagdigdug.com. Nonadita adlh peraih Microsoft Bloggership Award 2009 & finalis The BOBs Award 2010 kategori Best Indonesian Weblogs. Senang berbagi di seminar & workshop ttg blog.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hijau yang (Semoga) Meneduhkan

24 Mei 2010   01:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:01 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Upaya pelestarian lingkungan secara massal –termasuk kegiatan penghijauan- menjadi kabar baik yang belakangan ini menghangat lagi di pemberitaan. Adalah trembesi, pohon besar yang sedang naik daun berkat program pemerintah Tanam Satu Juta Trembesi yang diiringi dengan penanaman oleh berbagai pihak, baik swasta maupun individual. Trembesi (Ki Hujan/Samanea saman) kini menjadi pilihan utama untuk peneduh jalanan maupun mengurangi emisi karbon. Beberapa waktu lalu, saya bersama beberapa blogger lain (Titiw, Mbelgedez, Nik.e, Didut & Raditya Dika) diundang untuk menghadiri kegiatan penanaman pohon trembesi di Demak, Jawa Tengah. Pengundangnya adalah PT Djarum, saudara-saudari. Selain kami, selebriti lainnya *uhuk* seperti Luna Maya dan Nidji juga dilibatkan dalam program ini. Apakah berarti nonadita sekarang pro sama rokok? Ah, anda tahu kok saya bukan perokok dan sebal dengan orang yang merokok sembarangan.

Saya tertarik dengan program corporate social responsibility (CSR) yang satu ini dan terutama ingin ikutan tanam-tanam trembesi bersama para selebriti.
Ditanam oleh "Blogger"
Ditanam oleh "Blogger"

Ditanam oleh "Blogger"

Pu'un satu yg nanem empatan~

Ngobrolin soal CSR, penghijauan menjadi alternatif program yang secara langsung memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Terkadang manfaatnya baru dirasakan bertahun-tahun kemudian, ketika pepohonan sudah rindang dan mampu meneduhkan jalanan. Tapi sementara mereka bertumbuh, konon penyerapan emisi karbon sudah berjalan. Suksesnya sebuah program penghijauan bukan hanya dinilai dari publikasi yang mengikuti. Tentu bukan rahasia, program CSR seringkali dipublikasikan secara besar-besaran. Kenapa? Promosi brand via pelaksanaan CSR lebih efektif dibanding promosi via iklan TV atau media cetak. Namun ambillah sisi baiknya, program sosial semacam ini (siapapun yang melaksanakan) mestinya menginspirasi kita untuk berbuat serupa bagi lingkungan. J Berdasarkan pengalaman, tantangan bagi sebuah program CSR adalah pada pemeliharaan. Membangun mesjid, taman hijau, atau memberi sumbangan komputer tidak berarti tugas CSR sudah selesai. Pemberian yang hanya berupa benda (bangunan atau pohon), tidak dapat memelihara dirinya sendiri. Tanpa sistem pemeliharaan program & pelibatan masyarakat/pemerintah, program CSR bisa jadi hanya rame di awalnya dan jadi kosmetika semata. Pernah ‘kan ngeliat taman di kota yang udah nggak jelas rupanya? Selengkapnya Hijau yang (Semoga) Meneduhkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun