Mohon tunggu...
Nurul Pratiwi
Nurul Pratiwi Mohon Tunggu... Penulis - Fresh Graduate, Penulis

Tertarik dengan dunia literasi, jurnalistik, fotografi, psikologi, dan kesehatan mental.

Selanjutnya

Tutup

Film

Marah pada Allah Itu Bukan Solusi

28 Mei 2024   00:11 Diperbarui: 28 Mei 2024   14:48 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun kenyataannya, semarah apapun, sekecewa apapun kita pada Allah, Tuhan Yang Maha Esa, tetap saja itu bukanlah sebuah solusi untuk apapun masalah kita. Cobaan Kiran sebagai mahasiswi yang taat beragama sungguh ujian yang berat. Ujian yang tidak main-main yang tentu membuat kesehatan mentalnya turun luar biasa. 

Tidak mudah untuk Kiran menerima takdir hidupnya, begitu pula banyak manusia lainnya di dunia ini. Namun, Kiran, juga tentu kita sebagai manusia sungguh sangat harus menerima takdir hidup yang telah ditulis. Ketika kita ada masalah, justru sebenarnya ketika itulah Allah ingin kita mendekat padaNya, meminta padanya apapun, termasuk solusi atas masalah yang sedang dihadapi. Marah kepada Allah hanya akan memperkeruh masalah kita itu. Aku juga sudah merasakannya sendiri pada momen titik terendahku sejauh ini hidup.

Aku salut ketika akhirnya Kiran bisa bangkit menjalani hidupnya setelah kejadian yang sudah menimpanya, juga roh sang Bapak yang menghampirinya ketika dirinya tergeletak penuh luka di hutan perbukitan, menyampaikan banyak petuah dan dukungan padanya.

Namun sayang, ibu Kiran tetap marah padanya.

Kiran adalah sosok yang sebenarnya antusias dan berani untuk mengungkap kebenaran. Namun, begitulah realitanya dalam hidup ini. Banyak manusia yang tidak ingin kebenaran di balik topengnya terbongkar, sampai menyiksa, bahkan membunuh seseorang yang mengetahui semua akal bulusnya.

Film ini benar-benar memaparkan realita yang ada dalam kehidupan kita di negara ini, yang tentu bukan lagi rahasia. Namun, film ini jangan dijadikan panduan, tapi jadikanlah suatu pelajaran yang memperkaya kita akan sudut pandang kehidupan. 

Film ini juga luar biasa untuk mengajarkan kita bahwa kenyataannya dalam hidup, semua orang akan pergi, bahkan orang tua sendiri, dan hanya Allah, Tuhan kita, yang tidak akan pernah meninggalkan kita. Jadi, kembalilah pada Allah Swt, Tuhan kita, Yang Maha Segalanya, yang lebih mengerti kita. Good job untuk seluruh kru film ini sudah melahirkan film yang luar biasa ini.

Kita menyayangi ataupun mencintai sesuatu di dunia ini juga ada yang perlu diiming-imingi sesuatu, atau ditakut-takuti sesuatu, atau juga harus ada "sesuatu" di belakangnya. Namun, Kiran tidak ingin seperti itu. Seperti kebanyakan orang yang sudah menonton film ini, aku suka kalimat terakhir Kiran dalam film ini, "Aku ingin mencintaiMu dengan bebas dan bahagia, tanpa ditakut-takuti dengan neraka, dan diiming-imingi surga."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun