Opick adalah salah seorang penyanyi religi legendaris yang lagu-lagunya aku suka, mulai dari "Alhamdulillah", "Cahaya Hati", "Bila Waktu Tlah Memanggil" atau versi lain ada yang menulis "Bila Waktu Tlah Berakhir", "Taubat", juga "Di Bawah LangitMu". Ramadan kali ini, aku terngiang-ngiang lagu "Di Bawah LangitMu" yang sering aku putar. Â Entah mengapa, aku menangis dibuatnya mendengar lagu ini dan memaknai liriknya. Biasanya, aku tidak seperti itu.
Aku sering memang secara acak memaknai sebuah lagu, baik lagu Indonesia ataupun lagu Internasional. Minggu lalu, aku membuat Instagram Story menggunakan lagu "Di Bawah LangitMu" ini. Jadilah, aku memaknai liriknya. Liriknya memberikan pesan pada penndengarnya bahwa semua makhluk Allah bertasbih dan memuja Allah, dunia ini hanya sementara, dan Allah Swt lah tempat kembali semua makhluk. Jadi, lagu ini cukup menampar manusia-manusia yang sering tenggelam dalam urusan dunia aku rasa, sebab dalam lagu ini menggambarkan bahwa makhluk Allah selain manusia saja itu menyembah Allah, memuji Allah, benar-benar tunduk pada Allah, masa kita yang manusia, diberikan akal, dan khalifah di bumi ini tidak tunduk pada Allah.Â
Menurutku, lagu "Di Bawah LangitMu", atau lagu-lagu religi lainnya perlu kita maknai. Bisa jadi itulah perantara kita memperoleh hidayah. Bisa jadi, itulah cara ampuh menurut Allah kita bisa mendekat selalu padaNya.
Berikut sedikit lirik lagu "Di Bawah LangitMu yang terngiang-ngiang olehku Ramadan kali ini.
Hitam putih jalan hidup
Pahit getir warna dunia
Tangis tawa rasa hati
Terluka atau bahagia
Rasa bangga sementara
Setiap duka tak abadi
Semua wajah kan dipuji
Pada Allah kita kan kembali
Di bawah langitMu
Bersujud semua
Memuji memuja asmaMu
Dan bertasbih semua makhlukMuÂ
Tunduk berharap cinta dan kasihMuÂ
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H