Judul: NepentheÂ
Penulis: Yustika M
Penerbit: Gardien MediatamaÂ
Tahun terbit: 2019
Jumlah halaman: 396 halaman
Nomor ISBN: 978-602-208-173-9
  Novel Nepenthe ini diterbitkan pada tahun 2019 berjumlah 396 halaman dan diterbitkan oleh Gardien Mediatama. Saya membaca buku tersebut karena cerita itu menarik untuk dibaca dengan alur yang menarik dengan tokoh utama dan ML berjuang mendapatkan restu , walau sang ML sudah dijodohkan dengan wanita lain.
  Selain sering membully orang orang Langga tidak pernah tertarik dengan wanita lain , karna ia hanya memikirkan orang pertama yang ia cintai yaitu Bianca yang sudah meninggal , Langga mencoba untuk melupakan Bianca agak tidak membuat Langga kepikiran terus menerus, dan muncul lah seorang wanita yang bisa langsung membuat Langga akhirnya bisa melupakan Bianca , wanita itu adalah Milka.
  Langga yang dulu sering membully Milka karna Milka berani melawan Langga yang sering membully orang orang yang lemah Langga merasa kasihan kepada Milka yang selalu di bully olehnya , ia ingin meminta maaf kepadanya , namun Langga masih belum puas untuk menjahili Milka yang polos  , Langga membuat Milka malu di hadapan semua orang karna terlalu percaya dengan perkataan Langga, tetapi Langga langsung merasa bersalah karna telah berbuat seperti itu pada Milka , dia pun meminta maaf yang sebenar-benarnya pada Milka , Milka memaafkan nya dengan senyuman yang sangat tulus. Seiring waktu berjalan Langga yang tadinya tidak menyukai Milka menumbuhkan rasa suka pada Milka , begitu juga dengan Milka. Tapi Langga berpesan kepada Milka untuk jangan dekat dekat dengan Vaskal , Vaskal pun berpesan kepada Milka untuk tidak dekat dekat dengan Langga karna itu membuat Vaskal cemburu , Milka bingung harus percaya pada siapa , dia pun memutuskan untuk tidak percaya dengan keduanya. Milka hampir percaya dengan  Vaskal karna ia selalu baik dan perhatian dengan Milka , dan Milka hampir tidak percaya dengan Vaskal , dia hampir melecehkan Milka karna tidak sadarkan diri , beruntung Rian datang untuk menghentikan aksi Vaskal yang sudah kelewatan batas , Milka pun trauma dengan kejadian tersebut dan tidak ingin bertemu dengan Vaskal lagi. Besok malamnya Langga kabur dari kamarnya karna di hukum oleh orang tuanya untuk tidak pergi kemana mana , ia mengunjungi rumah Milka dengan hati yang berbunga-bunga dan rindu dengan Milka , tapi setelah Langga bertemu dan mengobrol sebentar dengan Milka yang tadi hatinya Langga senang dan gembira berubah menjadi sedih , dengan perasaan sedih Langga menuruti perkataan Milka untuk pergi dan meminta waktunya untuk sendiri , pulang dengan keadaan basah basahan karna hujan keesokannya Langga pun demam tapi dia memaksakan diri untuk pergi sekolah karna ingin bertemu dengan Milka , saat keadaan sudah membaik Milka dan langga saling menjelaskan tentang sesuatu yang terjadi , Langga pun seketika marah dan menyesal karna tidak bisa mengangkat telpon dari Milka , padahal saat itu Milka  sangat membutuhkan Langga, karna rasa amarah yang sudah sangat ingin meledak Langga memutuskan untuk datang menemui Vaskal dan berkelahi dengannya , Vaskal mengakui kesalahannya dan meminta maaf , tapi Langga tidak menghiraukan perkataan Vaskal , ia lebih memilih untuk fokus menonjok Vaskal karna perasaan marah yang tidak bisa di tahan. Beberapa hari telah berlalu ,. Milka mendapatkan kabar Langga akan bertunangan dengan wanita lain , Milka menjadi sedih dan sedikit kecewa  , tapi mau bagaimana lagi Milka hanya bisa menangis dan mengikhlaskan begitu saja , Langga susah bilang kepada orang tuanya bahwa dia tidak ingin bertunangan dengan wanita lain , dia hanya mencintai satu wanita yaitu Milka seorang, dan dia hanya ingin bertunangan dengan orang yang ia cintai , tetapi orang tua Langga tetap memaksa Langga untuk bertunangan dengan wanita lain , Langga pun hanya bisa pasrah. Saat acara akan di mulai , Milka datang dengan paras yang sangat cantik yang membuat Langga terpesona melihatnya, Langga memutuskan untuk membatalkan pertunangannya dan Langga lebih memilih Milka untuk menjadi tunangannya , cerita pun berakhir dengan happy ending.
   Novel Nepenthe ini memiliki kata kata yang mudah dipahami oleh pembaca, sifat karakter utama yang unik , dan saya sedikit kurang suka dengan bahasa yang di gunakan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H