Panik, takut, itu yang saya rasakan. Dan tiba-tiba saya teringat bahwa bulan lalu haid saya tidak lancar seperti biasanya, dan saya berfikir bisa jadi mungkin siklus haid saya berubah lebih cepat dibulan ini. Mungkin itu yang membuat saya sakit. Saya sampaikan itu kesalah seorang dokter, dan beliau kemudian memindahkan saya ke spesialis dokter kandungan.
Huhuhuuuuu... saya tidak jadi laparaskopi. Disinilah akhirnya terjawab, saya di USG, dokter menunjukkan ada banyak sekali area hitam dikulit rahim saya yang saat itu katanya menebal lebih dari 2 cm. Dokter menjelaskan bahwa jaringan abnormal itu tumbuh dibagian otot-otot rahim saya sampai dengan lapisan luar rahim. Penyakit ini lah yang dinamakan dengan Adenomyosis.
Tidak tahu apa penyebabnya tapi ada banyak wanita didunia ini yang ditemukan menderita kelainan ini dipicu oleh ketidak stabilan hormon progesteron dalam tubuh.
Nama penyakit yang begitu asing ditelinga saya saat itu. Ada ke khawatiran yang tak terbendung, dan saya langsung bertanya apakah ini akan berpengaruh untuk program kehamilan saya??... Apakah adenomyosis bisa disembuhkan???...
Dan dokter menjawab bila satu-satunya jalan untuk sembuh total adalah dengan operasi pengangkatan rahim karena penyakit ini berbeda dengan kista, miom ataupun saudaranya si endometriosis pemirsa.
Lalu apakah tidak ada jalan keluar lain selain operasi dok???...
Ada dengan menyuntikkan atau mengkonsumsi obat pengendali hormon karena perkembangan adenomyosis ini sangat-sangat dipengaruhi oleh kadar hormon dalam tubuh wanita. Seperti misalnya penggunaan pil KB. So otomatis dengan berhentinya siklus haid Adenomyosis juga akan berhenti berkembang.
Tapi dok saya belum punya anak dan ingin hamil apakah bisa???... Bisa tapi sulit!!! Nikmati saja sakitnya dan segerakan hamil. Selama kehamilan Adenomyosis akan seperti mati suri jadi tidak akan sakit lagi.
Saya panik tapi dokter tampak begitu santai pemirsa. Huaaa.... Saya pun langsung berfikir untuk memohon info seputar bayi tabung, dokter tidak mengindahkan karena katanya proses bayi tabung pun beresiko gagal, dan dilakukan jika memang ada indikasi ketidak suburan dengan tahapan-tahapan tertentu.
So dokter menganjurkan untuk program alami saja jika 6-12 bulan tidak hamil juga baru kembali ke topik bayi tabung. Saya pun akhirnya dibolehkan pulang masih dengan perasaan tidak menentu.
Ada beban berat saat itu karena tiga bulan lagi saya akan melaksanakan pemberkatan pernikahan. Untunglah.. pria baik hati disampingku ini selalu mendukung dan yakin untuk tidak terlalu memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk tentang kesehatan kandungan saya.