"'Cause we are the helpless, selfish, one of a kind. Millennium kids, that all wanna die. Walking in the street with no light inside our eyes." —Generation Why, Conan Gray.
Lagu di atas merupakan satu dari banyaknya lagu yang menceritakan kehidupan anak muda di dunia nyata. Bukannya berisi romansa kisah cinta, kehidupan anak muda justru awal dari jurang kegelapan penyakit mental.
Banyaknya lagu kesukaan anak remaja yang juga menceritakan kisah pahit menjadi dewasa muda, menunjukkan seberapa nyata perasaan itu.Â
Sebagai anak muda, kita seringkali bingung dengan apa yang harus dilakukan, bahkan banyak yang sampai ingin mengakhiri hidup karena merasa sudah tidak punya tujuan. Saat ingin bercerita kepada orang yang kita percaya pun lebih sering dinasihati dengan hal-hal klise, seperti suruhan untuk lebih mendekatkan diri pada Tuhan atau bahkan hanya sekadar sabar.Â
Sebagai manusia biasa, tentu manusiawi untuk kita bimbang dan bingung dengan apa yang akan kita lakukan selanjutnya, apalagi dengan tuntutan dari berbagai sudut.Â
Untuk menciptakan masa depan, jawabannya hanya satu, kita harus bertahan. Sama dengan untuk menciptakan masa depan yang cemerlang, jawabannya hanya satu, kita harus sehat dan bertahan. Tidak hanya raga, tetapi jiwa kita juga harus sehat.Â
Generasi yang hebat adalah generasi yang tak menyerah walaupun lelah. Hanya dengan lebih memperhatikan diri sendiri dan teman-teman seperjuanganlah kita bisa menciptakan generasi yang hebat, generasi yang menyatukan kekuatan untuk berjuang.
Jadi, untuk menciptakan generasi hebat yang harus kita lakukan hanya satu. Kita harus bertahan, because we're matter. Â
#LaskarVokasi2022 #BanggaVokasi #VokasiUnair #UniversitasAirlangga #369 #UnairHebat
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H