Ditambah dengan kontur wilayahnya yang berbukit menjadikan masyarakatnya sebagai petani kopi. Banyak masyarakatnya yang ada disini masih mendiami rumah panggung yang terbuat dari kayu-kayu.Â
Meski begitu, masyarakat disini sangat terbuka dan senang bagi para wisatawan luar daerah. Utamanya bagi mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN atau hanya sekadar berlibur. Â
Memilih bertani kopi daripada berdagang
Di samping itu juga terdapat hal unik yang berkembang secara sosial di masyarakat Desa Gunung Tiga, bahwa meski mereka mempunyai area kebun kopi berhektar-hektar, kebanyakan dari mereka enggan untuk membuka usaha perdagangan.Â
Menurut sebagian dari mereka berdagang itu telalu rumit dan mendatangkan keuntungan yang kecil ketimbang bertani kopi. Maka tidak lah heran jika sepanjang jalan di Desa Gunung Tiga ini sedikit sekali menemukan tempat yang membuka usaha perdagangan. Jika ingin memenuhi kebutuhan sehari-hari maka harus naik ke Desa Karang Rejo atau turun ke Desa Datarajan yang mayoritas merupakan migrasi orang Jawa.
Maka dengan segala keindahan alam, keunikan dan keramahan masyarakatnya tidak lah berlebihan jika penulis menyatakan bahwa Provinsi Lampung merupakan salah satu kepingan surga yang tersembunyi di Sumatera. Semoga khazanah keindahan ini tidak lah pudar seiring dengan zaman. Dan biarkan cucu-cucunya yang akan meneruskan gandengan tangan ini selamanya.
*Penulis merupakan salah satu Mahasiswa yang mengikuti KKN Kebangsaan di Desa Gunung Tiga Kecamatan Ulubelu Kabupaten Tanggamus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H