"Unggul, favorit, Plus" adalah kata yang sangat berkelas dulunya, menjadi semacam primadona untuk disematkan di nama sebuah lembaga pendidikan. Hingga bermunculan nama ; madrasah unggulan, sekolah unggulan, madrasah plus, dan Sekolah favorit. Namun saat dikejar dengan pertanyaan, "Apa yang menjadi keunggulan, favorit atau Plus ditempat tersebut?" rerata, bingung bagaimana harus menjawabnya.
Seperti menemukan titik puncaknya, kata-kata diatas tidak lagi menjadi jaminan kualitas untuk lembaga pendidikan. Kecenderungan saat ini, lembaga yang memiliki keunggulan tidak menyematkan kata apapun di namanya, kecuali nama lembaga itu sendiri.
Ada kaidah dalam School Branding Strategy, yang menyebutkan bahwa, "It's not about what we say, but what people say about us" keunggulan bukan tentang apa yang kita katakan, tapi tentang apa yang masyarakat katakan tentang kita. Tugas sekolah hanya ada pada fokus membangun kualitas terbaik di semua ruang pelayanan pendidikan, sejak siswa mendaftar hingga lulus dari semua proses pendidikan, baik layanan untuk siswa sendiri hingga orang tua walimurid.
Berikut 5 hal yang wajib ada di lembaga pendidikan yang telah memilih menyebut dirinya unggul. Pondasi filosofis yang kuat kenapa didirikan, Support sistem SDM dan pengembangannya yang terbaik, Â Padangan visi dan misi terbaik tentang masa depan, Sistem penilaian kinerja terkomputerisasi dan humanis, Struktur hirarki yang jelas dan berjenjang.
Pondasi filosofis yang kuat kenapa didirikan
Alasan pendirian sebuah lembaga pendidikan sama seperti akar. Semakin kuat alasannya, maka potensi kemampuan bertahan dari berbagai masalah semakin kuat juga. Kenapa harus filosofis, karena ia akan membentuk sebuah gambar mental yang direkam mendalam di dalam fikiran bawah sadar. Menjadi nilai-nilai universal yang dipegang teguh oleh semua warga sekolah. Dan, sekuat-kuat alasan kenapa sebuah lembaga pendidikan didirikan adalah sebagai media pengabdian kepada Allah SWT Â pencipta semesta raya.
Support sistem SDM dan pengembangannya yang terbaik
Inti dari semua permasalahan di lembaga pendidikan adalah seberapa berkualitasnya Sumber Daya Manusia, tenaga pendidik dan kependidikan. Upaya untuk membina dan mengembangkannya terus menerus harus menjadi atensi penyelenggara dan juga pimpinan. Dimulai dari, menemtukan bagaimana profil idealnya, kemudian melakukan analisa gap  (jarak) antara kondisi tersebut dengan realita yang ada. Dan setelah ditemukan gap nya, disusunlah rencana strategi pengembangan kapasitas dan kompetensi masing-masing.
Padangan visi dan misi terbaik tentang masa depan
Banyak yang masih belum memahami betapa sakralnya sebuah visi di lembaga pendidikan. Ia akan menjadi jarak terjauh yang bisa dijangkau oleh semua civitas akademika. Ada perumpamaan yang menarik tentang ini, yakni seperti amplop, isi surat dan alamat. Visi adalah addressing (alamat) yang tertulis amplop, dan isi surat adalah misi. Ketiganya harus ada, hingga semua bisa diraih. Alamat harus jelas dan detail, serta merupakan kata benda yang bisa dilihat dan dirasakan oleh semua team. Isi juga harus ada, karena sangat lucu jika nantinya surat sudah terkirim namun isinya kosong.
Sistem penilaian kinerja terkomputerisasi dan humanis