Mohon tunggu...
Nola Agustina
Nola Agustina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa DIII Keperawatan Tegal Poltekkes Kemenkes Semarang

Haii, saya suka makan dan tidur

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Tumor Payudara: Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya untuk Menyelamatkan Nyawa

14 November 2024   17:53 Diperbarui: 14 November 2024   18:02 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seringkali seseorang merasa khawatir ketika timbul benjolan di payudara. Terlebih bila kondisi tersebut terbukti merupakan tumor payudara. Tumor payudara bisa dibilang salah satu masalah kesehatan yang paling sering dialami oleh wanita. 

Meskipun demikian, tidak semua tumor payudara berbahaya. Simak informasi berikut untuk memahami lebih banyak informasi terkait tumor payudara, mulai dari gejala hingga bagaimana cara pengobatannya.

Apa itu tumor payudara?

Tumor payudara adalah kondisi dimana munculnya benjolan abnormal yang terasa kencang, halus, padat, dan kenyal. Biasa terjadi pada wanita berusia 15-35 tahun. Benjolan ini muncul dikarenakan pertumbuhan sel yang terjadi secara terus-menerus. Secara umum, tumor dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tumor jinak (fibroadenoma) dan tumor ganas (kanker). 

Tumor jinak (fibroadenoma) adalah massa tidak berbahaya yang terbentuk dari jaringan non kanker. Sedangkan tumor ganas (kanker) adalah tumor yang dapat memicu terjadinya kanker payudara, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Ciri-ciri tumor payudara 

Salah satu ciri tumor payudara paling umum adalah munculnya benjolan yang dapat dideteksi melalui pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Namun, untuk mengetahui apakah tumor tersebut bersifat jinak atau ganas, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter. 

Berikut adalah ciri-ciri tumor payudara yang dapat dikenali secara umum :

  • Muncul benjolan yang nyeri ketika disentuh.
  • Benjolan yang muncul mudah digerakkan atau bergeser.
  • Berbentuk oval atau bulat, seperti kelereng.
  • Kemunculannya cenderung mengikuti siklus menstruasi.
  • Terkadang terasa sakit atau bahkan tidak sakit sama sekali.
  • Pertumbuhannya lambat.

Penyebab tumor payudara 

Sampai saat ini penyebab tumor payudara masih belum diketahui secara pasti, namun ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya tumor payudara : 

1. Merokok atau terpapar asap rokok dari perokok lain

2. Konsumsi makanan tinggi lemak dan rendah serat.

3. Terlalu sering mengkonsumsi makanan yang mengandung zat pengawet dan pewarna.

4. Perubahan hormon selama menstruasi, kehamilan, atau menopause.

5. Terjadinya infeksi pada payudara.

6. Obat-obatan seperti pil KB dan terapi hormon.

Apakah tumor payudara dapat dicegah?

Pencegahan tumor payudara sebenarnya masih abu-abu dikarenakan penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun setidaknya ada beberapa upaya yang dapat anda lakukan untuk mengurangi resiko terkena tumor payudara, diantaranya : 

1. Lakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara teratur.

2. Mengurangi konsumsi makanan cepat saji dan lebih mengutamakan konsumsi makanan yang sehat dan bergizi. 

3. Berolahraga secara teratur.

4. Menjaga berat badan tetap ideal.

5. Memberikan asi kepada bayi setelah melahirkan.

6. Memakai bra yang sesuai dengan ukuran payudara. 


Cara pengobatan tumor payudara 

Ketika benjolan pada payudara semakin membesar dan terasa nyeri, atau berpotensi menyebabkan kanker payudara maka perlu dilakukan pemeriksaan dan perawatan medis. Nantinya dokter akan memberikan tindakan sesuai dengan yang dibutuhkan. Biasanya pada jenis tumor tertentu, dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin setiap 6 bulan sekali untuk mengawasi pertumbuhan benjolan. Dokter juga akan memberikan pengobatan, diantaranya : 

1. Aspirasi jarum halus untuk mengeluarkan cairan pada kista.

2. Operasi untuk mengangkat jaringan tumor payudara.

3. Pemberian antibiotik oral untuk mengatasi benjolan akibat infeksi 

4. Terapi anti hormon estrogen untuk menurunkan resiko kanker payudara jika diperlukan.

Sementara itu jika tumor yang muncul adalah tumor ganas, maka dokter akan memberikan opsi pengobatan yang berbeda, tergantung tingkat keparahannya. Bisa melalui tindakan operasi, kemoterapi, radioterapi, atau imunoterapi. 

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak semua benjolan pada payudara adalah kanker, bisa jadi itu tumor jinak yang tidak membahayakan tubuh. Ada banyak hal yang dapat memicu wanita memiliki benjolan pada payudara, seperti faktor hormon dan faktor keturunan, bisa juga disebabkan karena pola makan dan pola hidup yang tidak sehat. Namun, jika anda merasakan keluhan pada payudara anda selama beberapa hari, anda bisa segera menemui dokter untuk melakukan konsultasi lebih lanjut dan tindakan jika diperlukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun