Indonesia merupakan negara dengan potensi sumber daya perairan yang besar, termasuk ikan hias. Potensi sumber daya ikan hias lokal Indonesia sangat tinggi, dengan sekitar 400 jenis ikan hias air tawar yang diperdagangkan di perairan Indonesia. Salah satu ikan hias lokal yang diperdagangkan dan juga diekspor ke Indonesia adalah ikan gurame coklat.Â
Pulau Bangka mempunyai potensi plasma nutfah ikan air tawar yang unik dan khas karena letak geografisnya yang kepulauan. Karena keunikan pulau-pulau tersebut, beberapa jenis ikan air tawar berevolusi menjadi salah satu jenis ikan unggulan khas Kepulauan Bangka Belitung (Ramadhan, et al., 2021).
Ikan gurame coklat merupakan  ikan hias yang hidup di rawa gambut dan dapat tumbuh subur di akuarium. Ikan gurame coklat secara alami menghuni Semenanjung Malaya mulai dari Sumatera hingga Kalimantan. Ikan gurame coklat  diperdagangkan  sebagai ikan hias  di akuarium luar negeri dan mempunyai nilai ekonomis, waw keren ya!. Karena permintaan terus meningkat, akibatnya ikan gurame coklat menjadi berkurang. Karenanya, ikan gurame coklat masih bergantung pada penangkapan ikan liar dan tidak dibudidayakan (Ramadhan, et al., 2021).
Ikan gurame merupakan salah satu ikan yang ada di perairan Indonesia dan telah menyebar hingga ke  Asia dan China. Menurut beberapa sumber, ikan gurame tersebut berasal dari Jawa Barat atau Ciamis. Kemudian menyebar ke Tondano di Sulawesi Utara pada tahun 1902. Faktanya, ikan gurami telah diperkenalkan ke negara-negara seperti Madagaskar, Mauritius, Sichel, Australia, Sri Lanka, Suriname, Gaian, Martinique, dan Haiti sejak abad ke-18 (Rahman, 2022).
Kualitas air merupakan faktor yang sangat penting karena menentukan dalam hasil memelihara ikan. Variabel kualitas air yaitu suhu, pH, dan oksigen terlarut berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan gurame. Kualitas air merupakan faktor penting yang mempengaruhi budidaya ikan.Â
Karena, kualitas air yang buruk bisa menyebabkan penyakit pada ikan sehingga menurunkan produksi dan kerugian bagi para petani lho. pH yang mematikan bagi ikan adalah di bawah 4 dan di atas 11. pH juga mempengaruhi toksisitas senyawa. Misalnya, pada pH yang lebih tinggi, lebih banyak  amonia yang  terionisasi terdeteksi dan menjadi beracun (Rahman, 2022).
Air mempunyai kemampuan yang besar dalam menahan panas, sehingga suhunya relatif konstan dibandingkan  suhu udara. Perbedaan suhu air pagi dan sore hanya sekitar 2, misalnya suhu air pagi hari 28 dan suhu air sore hari 30. Sebagian besar energi cahaya matahari diserap oleh lapisan permukaan air. Semakin dalam, semakin sedikit energi yang ada ya!. Konsentrasi zat terlarut dalam air meningkatkan penyerapan panas (Rahman, 2022).
DAFTAR PUSTAKA
Ramadhan., Ahmad, F.S., & Robin. (2021). Aspek Reproduksi dan Karakteristik Habitat Ikan Gurami Cokelat (sphaerichthys cf. Selatanensis) Asal Pulau Belitung. Prosiding Semnaskan-UGM: 691-703. Yogyakarta, 2021: Universitas Gadjah Mada.
Rahman, H. (2022). TA: PENDEDERAN TAHAP II IKAN GURAME (Osphronemus gouramy) DI KOLAM SEMI PERMANEN. (Doctoral dissertation, Politeknik Negeri Lampung).
Inaturalist. 2023. Sphaerichthys selatanensis. Diakses dari https://www.inaturalist.org/taxa/618922-Sphaerichthys-selatanensis. Pada tanggal 2 Januari 2023, pukul 10.14 WIB
