Akhir pekan lalu, berhembus kabar pemerintah ingin mengembalikan tunjangan pangan bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polri dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang selama ini diberikan dalam bentuk uang tunai, balik ke skema lama, pemberian bantuan beras.
Adalah Direktur Pengadaan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Bachtiar yang mengkonfirmasi kabar bahwa pemerintah ingin para abdi negara tersebut, menyerap beras berlimpah yang masih tertahan di gudang-gudang penyimpanan Bulog.
"Tadi ada informasi nanti PNS, TNI, Polri sudah mulai dilibatkan. Saya baca di WA, hasil rapat terbatas Pak Dirut Budi Waseso untuk natura TNI, Polri berasnya nanti diambil dari Bulog," terangnya usai menghadiri Rapat Koordinasi Teknis di Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian, seperti dilansir dari CNN Indonesia, Jumat (3/5).
Kok tiba-tiba bisa muncul kabar yang dijmain pasti bikin deg-degan para pegawai negeri sipil itu?
Jadi begini awal ceritanya. Kemenko Perekonomian saat ini tengah mencari cara yang terbaik agar stok beras impor yang tengah tertahan di gudang-gudang Bulog bisa segera keluar tersalurkan.
Usut punya usut, saat ini masih ada 2,050 juta ton setara beras yang mangkrak di gudang-gudang milik Bulog. Beras tersebut merupakan kombinasi dari pengadaan dalam negeri sepanjang tahun 2018, pengadaan melalui impor, dan pengadaan dalam negeri pada 2019.
Tahu sendiri kan beras kalau disimpan lama-lama jadinya seperti apa? Menguning, berkutu dan lainnya. Nah itulah yang dikhawatirkan kalau-kalau tidak segera terserap.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh yang memastikan pihaknya memiliki ketersediaan beras yang cukup untuk melaksanakan tugas dimaksud, kendati belum mengetahui berapa persisnya pasokan yang dibutuhkan.
"Kami baru akan segera koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait perencanaan, alokasi, volume dan penganggarannya," kata dia.
Tri bilang selama ini sebenarnya Bulog telah melakukan penyaluran seperti yang dimaksud, namun masih dalam lingkup yang lebih kecil, yakni di Kalimantan Tengah, Papua dan Nusa Tenggara Timur.