Mohon tunggu...
Nol Deforestasi
Nol Deforestasi Mohon Tunggu... Petani - profil
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nusantara Hijau

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memusuhi PKI Demi Tanah Air

21 Februari 2019   17:55 Diperbarui: 21 Februari 2019   18:36 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tweet Dandhy Laksono
Tweet Dandhy Laksono
Tidak cukup ditumpas, ajaran komunisme yang salah satunya berbicara tanah sebagai faktor produksi pun diberedel lewat Ketetapan MPRS No.XXV/MPRS/1966 Tahun 1966. Yang parahnya masih berlaku hingga hari ini.

Presiden RI ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pernah berupaya untuk mencabut aturan tersebut. Yang terjadi justru ia diturunkan oleh koalisi jenderal, politisi Orde Baru dan jaringan oligarkinya.

Saking parahnya, mungkin sejak zaman Gus Dur bisa dikatakan pemilu atau pilpres hanyalah sebatas arisan politik. Pemenangnya digilir oleh para oligarki yang menguasai aset-aset raksasa. Pada capres hanya beradu retorika anti-asing yang sejatinya hanyalah kedok untuk menguasai taipan-taipan lokal.
"Oligarki bekerja seperti arisan dimana kekuasaan digilir dan dibongkar pasang karena sebenarnya gagasannya sama," Dandhy bilang.

Menjelang pemilihan presiden pada April 2019, konflik abadi PKI dan TNI AD kembali mengemuka. Jokowi selalu dikaitkan dengan isu PKI. Sedangkan Prabowo dikaitkan dengan bahaya laten Orde Baru.

Sumber:

Angkatan Kelima Diusulkan PKI Ditolak AD

Ini yang Bikin TNI AD Benci PKI

Tweet Dandhy Laksono 1

Tweet Dandhy Laksono 2

Tweet Dandhy Laksono 3

Tweet Dandhy Laksono 4

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun