Mohon tunggu...
Nol Deforestasi
Nol Deforestasi Mohon Tunggu... Petani - profil
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nusantara Hijau

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Warga Karawang Tolak Provokasi LSM Abal-Abal

12 Desember 2014   21:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:26 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_382168" align="aligncenter" width="600" caption="sumber gambar: peluangproperty.com"][/caption]

Kasus sengketa lahan Karawang yang meliputi tiga desa yaitu, Desa Wanasari, Desa Wanakerta, dan Desa Margamulya di Kecamatan Telukjambe Barat sampai sekarang belum mencapai kata damai. Kasus yang melibatkan PT SAMP dengan warga setempat tersebut juga diwarnai oleh aksi protes dan demo hingga terjadi bentrokan.

Bersama sejumlah LSM, warga setempat melakukan aksi protes untuk menolak hasil keputusan yang sah terkait penyelesaian kasus sengketa lahan tersebut. Salah satu aksi protes yang berujung bentrokan adalah katika warga Karawang menghadang tim eksekusi dari PN Karawang untuk membacakan hasil keputusan di lahan sengketa.

Ternyata, warga Karawang yang dikabarkan sering ikut mempersoalkan dengan cara melakukan aksi protes terkait status lahan yang luasnya mencapai 350 hektar tersebut, sebenarnya ingin masalah sengketa lahan ini segera diselesaikan dengan cara yang baik.

Salah satu tokoh desa di Kecamatan Telukjambe tersebut, yaitu Obik Supriadi atau yang biasa dikenal dengan nama Abah Obik mengatakan bahwa sebenarnya warga setempat sudah mulai lelah dengan masalah yang sudah belangsung selama bertahun-tahun dan tidak menemukan kata selesai.

Warga setempat juga mau-mau saja dengan tawaran penyelesaian yang terbaik, tetapi mereka agak sungkan dan sepertinya takut dengan orang-orang yang menolong mereka. Berikut pernyataan dari Abah Obik :

"Sebenarnya, warga mau saja dengan tawaran penyelesaian yang terbaik. Cuma itu, mereka sungkan atau mungkin juga takut dengan orang-orang yang katanya menolong mereka,”

Abah Obik juga mengatakan bahwa warga setempat juga merasa kaget dan tidak suka ketika mereka digiring untuk melakukan aksi yang bisa menimbulkan konflik seperti aksi protes dan demo yang selama ini mereka lakukan.

Selain itu, Abah Obik juga tidak yakin jika aksi protes dan demo yang sering terjadi itu dilakukan oleh warga atau petani asli setempat, seperti aksi tanam jagung yang belum lama ini dilakukan. Berikut pernyataan dari Abah Obik:

"Kalau melihat orang-orang yang ikut aksi itu, tidak ada yang seperti petani. Warga Margamulya pun paling hanya satu dua saja,"

Seperti yang kita ketahui bahwa orang-orang atau pihak-pihak yang selama ini (katanya) menolong dan membela warga adalah LSM-LSM setempat. Akan tetapi warga setempat ternyata takut dengan LSM-LSM yang (katanya) menolong mereka dan tidak suka jika dikerahkan untuk melakukan aksi protes dan demo yang berujung pada bentrokan.

LSM-LSM yang katanya menolong warga setempat sepertinya lebih tepat disebut sebagai LSM abal-abal. Sepertinya mereka dibayar oleh pihak yang merupakan lawan dari PT SAMP yang memiliki sebuah tujuan dengan memanfaatkan warga setempat yang sedang bersengketa untuk dijadikan tameng.  Seperti yang dikatakan oleh Sekretaris Jendral LBH Karawang, Dul Jalil:

"Sepertinya, setelah gagal dengan jalur hukum, mereka memakai cara-cara aksi massa yang membawa-bawa warga dan petani untuk mempermudah mencapai tujuan,"

Terakhir, puncak kejadian paling menghebohkan yang menghiasi kasus sengketa lahan tersebut adalah pelemparam bom molotov ke kantor Sepetak. Menurut salah satu warga Margamulya yaitu Kamsir, dirinya tidak percaya dengan tudingan bahwa PT SAMP ada di balik aksi pelemparan bom Molotov tersebut. Berikut peryataan dari Kamsir :

"Sulit dipercaya kalau itu dilakukan PT. SAMP. Karena, perusahaan ini kan secara hukum di atas angin. Untuk apa mengambil langkah itu,"

Jadi, bisa dipastikan bahwa aksi protes dan demo yang dilakukan oleh warga selama ini merupakan hasil provokasi dari sejumlah LSM abal-abal yang memiliki tujuan sendiri tetapi dibungkus dengan membela hak warga setempat. Memang pada awalnya warga setempat terpengaruh, tetapi lama-kelamaan mereka sadar bahwa hal tersebut salah dan pada akhirnya menolak provokasi dari sejumalh LSM abal-abal tersebut.

Sumber terkait:

http://www.pikiran-rakyat.com/node/307833

http://nasional.sindonews.com/read/935129/13/warga-minta-sengketa-tanah-teluk-jambe-diselesaikan-1418122251

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun