Mohon tunggu...
Nokya Suripto Putri
Nokya Suripto Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Univeristas Airlangga

Tertarik dengan bidang kepenulisan dan jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Peran Ulul Albab dalam Meningkatkan Budaya Literasi

6 Juni 2023   15:50 Diperbarui: 6 Juni 2023   16:27 945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada data statistik UNESCO, Indonesia menjadi negara yang berada diposisi nomor 62 dari 70 negara sebagai negara dengan budaya literasi yang sangat rendah (Bintang, 2022). Tentu banyak sekali faktor -- faktor yang mendorong minimnya budaya literasi di Indonesia. Salah satunya adalah kebiasaan dari kecil yang tidak memberikan pelatihan pada generasi bangsa untuk membaca hingga kurangnya akses, fasilitas, dan sosialisasi yang diberikan oleh pemerintahan kepada masyarakat agar tertarik dan berminat untuk membaca.

Akan tetapi dengan munculnya era digital dikalangan masyarakat zaman sekarang sudah seharusnya budaya literasi semakin mudah untuk dilakukan dan dibudayakan kembali apalagi pada Gen Z. Budaya literasi mengacu pada kemampuan individu untuk membaca, menulis, dan memahami informasi dengan baik, serta mengembangkan minat dan apresiasi terhadap literatur. Menurut Hasan & Fitriyah (2021) menjelaskan bahwa,

"Literasi berarti lebih dari sekadar membaca dan menulis. Ini melibatkan pemahaman dan analisis yang mendalam, serta kemampuan untuk berpikir kritis dan kreatif. Di era digital saat ini, literasi juga mencakup kemampuan untuk memanfaatkan teknologi dengan bijaksana."

Penelitian tentang budaya literasi pada era digital di Indonesia, terutama untuk generasi Z (gen Z), menjadi penting mengingat perubahan yang signifikan dalam pola literasi akibat perkembangan teknologi digital.

Ditengah kehadiran era digital ini, budaya literasi menghadapi tantangan dan peluang baru. Di satu sisi, akses yang luas terhadap informasi dapat memperkaya pengetahuan dan pemahaman gen Z. Namun, di sisi lain, gen Z juga menghadapi risiko terhadap informasi yang tidak terverifikasi, disinformasi, dan kecenderungan hanya mengonsumsi konten yang bersifat singkat dan kurang mendalam (Rahayu, 2021) (Irawayn, 2019).  

Konsep Ulul Albab

Konsep Ulul Albab menekankan pentingnya pengetahuan agama dan pemahaman yang baik sebagai landasan bagi kehidupan yang penuh keberkahan. Ulul Albab adalah konsep dalam agama Islam yang mengacu pada individu yang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang ajaran Islam serta kemampuan untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Ulul Albab juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan objektif. Mereka mampu menelaah, menganalisis, dan menilai informasi secara logis, serta membedakan antara yang benar dan yang salah. Rasulullah SAW bersabda, "Akalmu adalah penuntunmu, maka bergantunglah pada akalmu" (HR. Tirmidzi). Kemampuan berpikir kritis ini memungkinkan mereka untuk memahami ajaran agama secara mendalam dan menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan dengan bijaksana.

Selain pengetahuan agama, Ulul Albab juga menghargai pengetahuan umum dan ilmu pengetahuan lainnya. Manusia atau individu berusaha untuk terus belajar dan mengembangkan diri dalam berbagai bidang pengetahuan. 

Untuk mencapai status Ulul Albab, penting bagi individu untuk terus meningkatkan kesadaran spiritual dan memperdalam pemahaman tentang tujuan hidup dan hubungan mereka dengan Allah SWT. Ulul Albab menyadari bahwa kehidupan ini adalah ujian dan kesempatan untuk memperbaiki diri.

Era Digital dan Tantangannya 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun