Mohon tunggu...
Nursyam Oktavia
Nursyam Oktavia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pasca Sarjana SKSG Universitas Indonesia

Mahasiswa Pasca Sarjana SKSG Prodi Ekonomi dan Keuangan Syariah Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Pembiayaan Syariah

19 November 2024   07:00 Diperbarui: 19 November 2024   07:05 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

       Sebagai upaya memperluas akses pembiayaan antara lembaga keuangan syariah dengan pelaku usaha syariah, serta penguatan literasi dan inklusi keuangan syariah, Bank Indonesia berkolaborasi dengan Pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) telah menyelenggarakan Bulan Pembiayaan Syariah (BPS) tahun 2024. Rangkaian kegiatan BPS dimulai dengan kick off pada tanggal 25 Juni 2024, dilanjutkan dengan kegiatan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Sumatera di Batam pada tanggal 27 Mei-1 Juni 2024, FESyar Kawasan Indonesia Timur (KTI) di Kendari pada tanggal 8-10 Juli 2024, FESyar Jawa di Surabaya pada tanggal 13-15 September 2024 dan Main Agenda pada Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Jakarta pada tanggal 30 Oktober – 3 November 2024.

       BPS tahun ini mengusung tema “Akselerasi Pembiayaan Syariah untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan". Kebaruan yang ada pada pelaksanaan BPS tahun 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni adanya Project Charter yang diformulasikan dengan Kementerian dan Lembaga terkait lainnya untuk meningkatkan akses pembiayaan terhadap UMKM dengan menyasar sektor ekonomi kreatif dan pesantren sehingga program pembiayaan lebih terarah untuk sektor produktif.

       Peran strategis Indonesia dalam mendorong kemajuan ekonomi syariah terutama penguatan ekosistem halal menuju Indonesia sebagai pusat industri halal dunia sudah mendapatkan pengakuan. Hal ini tecermin dari rilis State of Global Islamic Report 2023 yang menempatkan Indonesia pada peringkat ke 3 dalam Global Islamic Economy Score 2023.

       Perkembangan ekonomi syariah dari sisi pembiayaan juga ditunjukkan oleh pertumbuhan pembiayaan syariah pada Oktober 2024 yang tumbuh tinggi mencapai 11,93% (yoy), lebih tinggi dari pembiayaan konvensional yang tumbuh 10,82% (yoy) (sumber: (sumber: Laporan Bank Umum Terintegrasi, Oktober 2024).

       Untuk meningkatkan porsi pembiayaan syariah ke depan perlu strategi yang fokus pada:

        1. peningkatan inklusi melalui Project Charter, berbagai Business Matching akan dilakukan yang menyasar sektor ekonomi kreatif

            dan Pesantren (Islamic ecosystem).

        2. peningkatan inovasi salah satunya melalui digitalisasi business matching dengan menggunakan platform

             Pembiayaan/Pendanaan Syariah Terintegrasi untuk pembiayaan komersial syariah dan platform SatuWakaf Indonesia

             Marketplace untuk pembiayaan sosial syariah.

         3. peningkatan inisiatif bersama melalui sinergi antar lembaga dan industri jasa keuangan syariah agar dampak yang dihasilkan                 semakin besar untuk pengembangan keuangan syariah.

                  Kolaborasi penyelenggaraan Bulan Pembiayaan Syariah Bersama dengan OJK diharapkan dapat mendorong peningkatan        skala usaha dan pertumbuhan porsi pembiayaan syariah. Pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia terus meningkat menjadi       7,4% dengan pertumbuhan aset mencapai 11,7% atau Rp899,10 triliun pada Oktober 2024. 

    (sumber: Laporan Bank Umum  Terintegrasi, Oktober 2024).

        OJK telah menerbitkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah Indonesia 2023-2027 (RP3SI) dengan tema “Bank Syariah yang Unggul untuk Masyarakat yang Sejahtera". Penguatan diferensiasi produk dan layanan perbankan syariah didorong melalui strategi Pengembangan Keunikan Produk Syariah. Salah satu produk yang dikembangkan adalah Cash Waqf Linked Deposit (CWLD) yang berbasis wakaf uang temporer melalui sinergi perbankan syariah dengan keuangan sosial syariah.

       Kegiatan BPS yang dilaksanakan pada Main Agenda ISEF 2024 meliputi talkshow produk pembiayaan syariah, program campaign dan/atau promosi produk keuangan syariah oleh seluruh institusi jasa keuangan, kegiatan business matching pembiayaan syariah, penjualan produk halal bagi pelaku usaha syariah, dan showcasing business dan financing deals.dengan tujuan untuk meningkatkan promosi produk keuangan syariah. Outcome dari kegiatan ini adalah realisasi dan/atau komitmen pembiayaan dari Lembaga Keuangan Syariah, realisasi penjualan, dan realisasi da/atau komitmen wakaf.

       Capaian Business Matching Pembiayaan tahun 2024 selama rangkaian kegiatan Bulan Pembiayaan Syariah sesuai data closing ceremony ISEF 2024 adalah sebagai berikut:

- komitmen dan realisasi pembiayaan sebesar Rp.641,44 miliar

- Realisasi transaksi perdagangan sebesar Rp.409,86 miliar

- Komitmen kerjasama ekosistem keuangan syariah sebesar Rp, 1 triliun

     Dengan pencapaian tersebut, Indonesia dapat optimis mewujudkan visi menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.

           Sinergi, inovasi dan digitalisasi serta compliance to sharia menjadi strategi penguatan ekosistem ekonomi dan keuangan       syariah Indonesia, dimana kolaborasi Pemerintah, Bank Indonesia, OJK, dan KNEKS perlu senantiasa terjaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun