Mohon tunggu...
Daniel Satrio
Daniel Satrio Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Penulis resensi film, dan penikmat musik kebaratan. Terkadang menulis opini, kalau sedikit ofensif harap dimaklumi. Daniel masih perlu banyak belajar. nokitron.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Geliat E-Commerce, Nasionalisme dan Konsumerisme: Kita Semua Sama di Mata Mereka

21 Mei 2016   11:54 Diperbarui: 21 Mei 2016   12:14 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baca juga

Kenyataan bahwa waralaba A dan waralaba B sama-sama menguras kantong pembeli adalah salah satu alasan kenapa kebangsaan tidak relevan. Di antara kedua pilihan, mereka semua memberi dampak yang sama pada kita sebagai pembeli: mengurangnya uang. Dan tidak, bukan berarti harus memblokir penuh semua merek-merek besar kenamaan. Mari berpikir rasional di sini. Saya punya prioritas kebutuhan layaknya Anda semua. Yang ingin saya tekankan adalah bagaimana predikat pengusaha besar tidak pernah acuh soal kewarganegaraan pembelinya, kecuali saat beriklan.

Kita semua sama di mata mereka. Kita adalah pembeli yang siap dengan uang kita, untuk kita sumbangkan kepada mereka yang ingin mengais rezeki. Buat apa kita permasalahkan mereka dari Indonesia, atau dari Amerika, atau dari luar angkasa?

mpc-hc 2016-05-21 11-04-34-59
mpc-hc 2016-05-21 11-04-34-59
Ngomong-ngomong soal luar angkasa, film They Livemungkin cocok untuk keadaan saat ini. Film ini merupakan arahan dari John Carpenter, figur yang khas dengan film-film horor 80-an-nya. Dalam filmnya, teori gila mengatakan bahwa dunia kita telah bekerja sama dengan makhluk luar angkasa yang mampir ke Bumi untuk berbisnis. 

Bayangkan betapa gilanya masyarakat di film itu kalau tahu alien datang untuk berbisnis. Makanya mereka menyamar, alih-alih sebagai satu bangsa, tetapi sebagai satu spesies, homo sapien. Di film yang khas dengan quote "OBEY"-nya ini, kita mengikuti petualangan tokoh utama dalam menyingkap kebenaran ini yang meski menurut makhluk luar angkasa adalah hal wajar (Bumi bukan satu-satunya planet tempat bisnis mereka), tetapi respons kita sebagai orang awam tentu akan dramatis. Dan kalau dipikir-pikir buat apa lebay, kita semua sama di mata mereka.

Tulisan ini dapat juga ditemui di nokitron.wordpress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun