Mohon tunggu...
Joko Wenampati
Joko Wenampati Mohon Tunggu... -

Gak penting banget

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menuliskan Semesta Ilmu

3 Mei 2012   09:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:47 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXY0123456789abcdefghijklmnopqrstuvwxyz. Itulah sebagian simbol yang kita gunakan untuk menuliskan informasi dari bangunan semesta ilmu. Diantaranya lainnya ada tanda baca yang tidak saya tuliskan. Sebagai contoh, jika kita mengambil 3 huruf saja dari sekumpulan simbol-simbol tersebut, dan dengan 3 huruf {m}{a}{l} tersebut kita dapat susun menjadi string dengan panjang 5 karakter seperti kata {malam}. Dengan mengambil lebih banyak huruf lagi, dan menyusunnya menjadi string dengan panjang yang cukup, maka tersusunlah apa yang seperti anda baca saat ini. Ingatkah sarat 70 karakter yang ditetapkan oleh admin kompasiana?

Namun itu semua, dapat direduksi menjadi dua simbol 0 dan 1 saja. Dalam dunia digital, 0 dan 1 cukup untuk menuliskan semesta ilmu. Ini dapat anda jumpai dalam komputer anda. Sebenarnya simbol-simbol huruf yang anda baca ini, secara abstrak terbahasakan dalam string simbol biner. Amati tulisan hitam {0} ini di atas warna putih {1}

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Digital World"][/caption]

Jika kita mampu menuliskan seluruh kombinasi 2∞ informasi dari dua set simbol {0,1} dengan panjang string tak terhingga ∞, maka yang kita peroleh adalah ruang simbol. Setiap elemen adalah berbeda, tapi ada kemungkinan mempunyai nilai informasi yang sama. Tulisan yang terdiri 255 simbol ini adalah satu elemen dari ruang simbol dengan panjang tak terhingga, dengan mengamsusikan simbol-simbol yang tersisa adalah simbol NULL. Namun tidaklah semua elemen dari ruang simbol adalah informasi, dan tidaklah semua informasi benar adanya. Menuliskan "bebek adalah berwarna putih" tidaklah sama menuliskan "ada bebek berwarna putih". Dalam kenyataan yang nyata bebek ada yang berwarna putih. Sebisa mungkin kita menghindari falsifiable dalam menulis. Bebek adalah berwarna putih adalah falsifiable sedangkan yang satunya lagi adalah tidak falsifiable.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun