Mohon tunggu...
Nok Ipah
Nok Ipah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memberikan Ilmu yang Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ayat-ayat Al-Qur'an Mengenai Pancasila

20 Desember 2021   08:35 Diperbarui: 20 Desember 2021   08:58 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ayat-Ayat Al-Quran Mengenai Pancasila

Setiap bangsa dan negara yang ada di dunia pasti memiliki ideologi dan landasan nasionalnya masing-masing, sehingga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara selalu memiliki pandangan dan gaya hidup masing-masing. Demikian pula Indonesia juga mendasarkan pandangannya terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara pada prinsip budaya yang dimiliki dan bergantung pada bangsa itu sendiri, yaitu Pancasila.

Pancasila sebagai sebuah dasar negara dan ideologi, tentunya pancasila mempunyai nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya seperti halnya dalam konteks kehidupan beragama. Karena pada dulunya, bukan hanya melibatkan tokoh nasional, tetapi tokoh agama juga ikut turut serta dalam membentuk pancasila sebagai dasar negara. Berikut ini adalah nilai yang terkandung dalam pancasila dan terdapat juga dalam Al-qur’an:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila pertama pada pancasila dilambangkan oleh bintang emas berlatar belakang hitam. Dari lambang tersebut, bintang emas menggambarkan bahwa bangsa Indonesia mengakui akan adanya Tuhan Yang Maha Esa. Jadi, bahwa sila pertama adalah sila ketuhanan. Di dalam Alquran, terdapat beberapa surat yang menerangkan tentang keEsaan Tuhan. Contohnya pada surah Al-Ikhlas:

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ

Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa”.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Pada sila kedua, terdapat nilai kemanusiaan yang artinya, bahwa seluruh manusia berhak diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya selaku mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang sama derajatnya, sama hak dan kewajibannya, dan tanpa membeda-bedakan agama, suku, ras, dan golongan. Sila kedua adalah bukti bahwa negara Indonesia menghargai manusia dan memperlakukan manusia secara adil serta beradab. Pada Alquran, surah yang berhubungan dengan sila kedua Pancasila adalah surah Al-Hujurat ayat 13

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Artinya: “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.”

3. Persatuan Indonesia

Untuk sila ketiga Pancasila, terdapat nilai persatuan. Meskipun masyarakat Indonesia terdiri dari beragam etnis, suku bangsa, agama, ras, dan lain-lain, kita perlu menjaga dan menjunjung persatuan. Jangan sampai bangsa ini terpecah belah. Nilai persatuan juga mencakup nilai patriotisme dan cinta Tanah Air. Di mana seluruh rakyat Indonesia berkewajiban untuk bekerjasama dan rela berkorban untuk kepentingan Tanah Air tercinta. Ayat alquran yang mengenai tentang suatu kesatuan negara adalah surah An-Nisa ayat 59

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا ࣖ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawartan perwakilan

Sila ini mengandung nilai kerakyatan yang merupakan cerminan dari adanya demokrasi di Indonesia. Kedaulatan berada di tangan rakyat, sebab demokrasi berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Nilai kerakyatan ini juga memuat pentingnya musyawarah untuk mencapai mufakat serta gotong royong. Terdapat dalam Alquran ayat 233 yang mengenai tentang sila keempat dari pancasila.

وَالْوَالِدٰتُ يُرْضِعْنَ اَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يُّتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۗ وَعَلَى الْمَوْلُوْدِ لَهٗ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِۗ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ اِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَاۤرَّ وَالِدَةٌ ۢبِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُوْدٌ لَّهٗ بِوَلَدِهٖ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذٰلِكَ ۚ فَاِنْ اَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗوَاِنْ اَرَدْتُّمْ اَنْ تَسْتَرْضِعُوْٓا اَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ اِذَا سَلَّمْتُمْ مَّآ اٰتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوْفِۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ

Artinya: ‘Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun (berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila kelima Pancasila, “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” memuat nilai keadilan. Nilai ini bermakna bahwa masyarakat berhak mendapat kesamaan kesejahteraan karena hal ini merupakan tujuan bangsa Indonesia, yaitu untuk menyejahterakan seluruh rakyatnya.

وَاِذَآ اَرَدْنَآ اَنْ نُّهْلِكَ قَرْيَةً اَمَرْنَا مُتْرَفِيْهَا فَفَسَقُوْا فِيْهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنٰهَا تَدْمِيْرًا

Artinya: “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang yang hidup mewah di negeri itu (agar menaati Allah), tetapi bila mereka melakukan kedurhakaan di dalam (negeri) itu, maka sepantasnya berlakulah terhadapnya perkataan (hukuman Kami), kemudian Kami binasakan sama sekali (negeri itu).”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun