Mohon tunggu...
Aris Setya
Aris Setya Mohon Tunggu... Administrasi - Seniman

Seniman dari tanah Jawa yang tinggal di benua Eropa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Melihat Tradisi LaMarche Sainte-Rolende à Gerpinne di Belgia

17 Mei 2016   14:44 Diperbarui: 17 Mei 2016   19:30 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di peti emas inilah tulang belulang dari jasad sang Puteri di semayamkan (dok.pri)

Setiap tahunnya di sebuah kota kecil di Gerpinnes, Belgia, ada sebuah perayaan sangat menarik dan terkenal untuk memperingati sebuah cerita yang menjadi legenda tentang seorang puteri bernama Rolende yaitu puteri dari Raja Didier yang meninggal karena kelelahan setelah berjalan dalam pengasingan dirinya karena menolak menikah dan dan memilih mengabdikan dirinya kepada Tuhan.

Setelah Sang Puteri meninggal ada keajaiban di sekitar tempat dia meninggal yaitu orang buta kembali bisa melihat dan cerita ini tersebar dengan cepat. Kemudian jasad sang puteri disimpan di dalam peti emas dan ditempatkan di Gereja di Gerpinnes. Acara ini terkenal dengan  ‘LaMarche Sainte-Rolende à Gerpinnes’ atau Perjalanan Suci Rolende di Gerpinnes. 

Ribuan Orang Berpakain Napoleon berjalan sejauh 35km dalam tradisi ini (dok.pri)
Ribuan Orang Berpakain Napoleon berjalan sejauh 35km dalam tradisi ini (dok.pri)
Untuk memperingati keajaiban itu setiap tahunnya ada upacara yang diadakan setiap MitMonday pada tanggal 16 Mei dan diikuti oleh lebih dari 3000 orang berseragam Napoleon dan berjalan berarakan sejauh 35 Km mengelilingi semua desa-desa untuk mengenang perjalanan sang Puteri.

Acara di mulai dari jam 3 pagi dan mereka berjalan sejauh itu dengan membawa alat musik serta memainkan berbagai lagu. Puncaknya ketika pukul 19.00 seluruh peserta pawai ini berjalan di pusat Kota Gerpinnes dan membawa peti emas berisi jasad dari Sang Puteri yang dibawa dalam perjalanan berkeliling desa dan dikembalikan ke tempatnya di dalam gereja di Gerpinnes.

Anak-anakpun ikut serta dalam tradisi ini (dok.pri)
Anak-anakpun ikut serta dalam tradisi ini (dok.pri)
Acara ini sudah berlangsung lebih dari 500 tahun dan masih berlangsung hingga sekarang dan pada 5 Desember tahun 2012 perayaan besar ini dinobatkan sebagai salah satu warisan budaya yang dilindungi oleh UNESCO. Acara ini dihadiri ribuan orang dan dipercaya akan keberkahan dari jasad Sang Puteri yang dibawa dalam peti emas. 

Kemarin saya sempat pergi ke Gerpinnes dan melihat perayaan ini, ditempuh dalam kurang lebih satu jam dengan mengendarai mobil. Gerpinnes sendiri terletak di wilayah Wallonie. Puncak acara di gelar di pusat kota dan dihadiri ribuan orang dan peserta yang berpakaian Napoleon dan berjalan sejauh 35 Km.

Di peti emas inilah tulang belulang dari jasad sang Puteri di semayamkan (dok.pri)
Di peti emas inilah tulang belulang dari jasad sang Puteri di semayamkan (dok.pri)
Sangat menarik karena diikuti oleh masyarakat sekitar dari anak-anak sampai orang tua dengan berbagai kostum yang cantik dan menarik dan tradisi ini sudah berlangsung ratusan tahun dan masih bertahan sampai sekarang.

DI Gereja inilah jasad sang Puteri di simpan dalam peti emas (dok.pri)
DI Gereja inilah jasad sang Puteri di simpan dalam peti emas (dok.pri)
Pasukan berkuda turut serta dalam acara ini (dok.pri)
Pasukan berkuda turut serta dalam acara ini (dok.pri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun