[caption id="attachment_354803" align="aligncenter" width="490" caption="dok.pribadi"][/caption]
Menonton film di bioskop adalah kegiatan yang menyenangkan ketika kita lelah bekerja seharian apalagi jika bersama teman-teman. Di Jakarta sangat mudah dan murah untuk menikmati sebuah film di dalam bioskop, apalagi ketika di Jakarta kantor berada di kawasan Mega Kuningan yang di kelilingi mall dan tentunya gedung bioskop.
Ketika di Belgia pun saya berkeinginan untuk menonton film di bioskop seperti di Jakarta, tetapi rasanya tidak mungkin jika sesering di Jakarta karena harga tikektnya yang tak semurah di Jakarta. Di Brussels kebetulan ada bioskop yang tidak terlalu jauh dari rumah jadi bisa kesana di akhir pekan. Kinepolis adalah jaringan bioskop besar di Belgia juga di Eropa.
Lokasi bioskopnya dekat dengan Atomium yang sangat terkenal di dunia dan sebagai ikon kota Brussels, di lokasi tersebut juga ada Mini Europe sebuah taman seperti TMII di Jakarta tetapi tidak seluas TMII dan berisi semua bangunan terkenal dari seluruh Eropa, juga bisa kita temui taman bermain dan jejeran café.
[caption id="attachment_354804" align="aligncenter" width="490" caption="dok.pribadi"]
Ketika pertama kali masuk rasanya memang berbeda, saya melihat ada papan judul film dan nomor bioskop dan disana ada keterangan ada 27 theater di gedung Kinoplis Brussels. Kebanyakan orang sini membeli tiket di mesin pembelian tiket yang berjejer di depan pintu masuk.
Untuk membeli tiket di loket lokasinya agak ke dalam didekat pintu masuk ruangan menunggu. Untuk urusan toilet kita harus membayar sekitar 50cent di depan pintu masuk ruangan tunggu. Untuk membeli makanan kecil dan minuman ada sebuah ruangan menyerupai mini market dan kita bisa membeli makanan dan minuman kecil disana setelah melewati kasir dan membayar baru kita bisa menuju ke theater yang kita tuju.
[caption id="attachment_354811" align="aligncenter" width="490" caption="dok.pribadi"]
Untuk dalam gedung bioskopnya sendiri seperti di Blitz di Jakarta dengan layar super lebar tetapi tempat duduknya tidak ada sandaran kepala seperti di Jakarta jadi jangan harap bisa tidur selama menonton film disini. Ketika beberapa bulan lalu saya menonton film Noah yang dilarang di putar di Indonesia saya kaget karena harga tiketnya jauh lebih mahal dari harga normal sekitar 9-10€ jadi waktu itu tiketnya seharga 12-13€.
Ternyata itu tiket untuk kelas Deluxe dimana di depan pintu masuk bioskopnya ada seorang waiter berpakaian rapi dan siap memberikan kita wine dan orange juice gratis dan ketika di dalam akan ada sedikit penjelasan dari film yang akan  di tonton tentu saja dalam Bahasa Perancis dan Belanda. Untuk menonton film di sini kita harus teliti karena ada beberapa pilihan yang harus kita pilih.
[caption id="attachment_354810" align="aligncenter" width="420" caption="dok.pribadi"]
Ada film yang berbahasa asli seperti Inggris, Mandarin atau Bahasa lain dengan subtitiles Bahasa Perancis dan Belanda tentunya, atau di dubbing dengan Bahasa Perancis saja atau Bahasa Belanda saja. Jadi jika ada film Bahasa Belanda maka akan subtitle Bahasa Perancis demikian sebaliknya dengan film berbahasa Perancis. Jadi kebayang kan menonton Superman atau Spiderman dengan dubbing Bahasa Perancis.
Di Belgia sendiri memang ada dua Bahasa yang digunakan yaitu Bahasa Perancis dan Belanda, jadi semua informasi disini menggunakan dua bahaasa tersebut. Ada rak majalah atau bulletin yang bisa kita dapatkan dengan gratis dan ada dua pilihan Bahasa tentunya. Jika di Jakarta semua bioskop dilengkapi dengan AC maka di sini semua dilengkapi dengan penghangat jadi ketika masuk ke bioskop penonton akan melepas jaket, jas, sweater seperti ketika bertamu.
[caption id="attachment_354809" align="aligncenter" width="490" caption="dok.pribadi"]
Jarang sekali saya melihat penonton yang sibuk main HP ketika film diputar tidak seperti di Jakarta yang saya sampai heran buat apa bayar kalau di dalam bioskop tetap asyik dengan HP nya. Dan semua penonton diam dan tidak ada yang berisik. Begitu film selesaipun semua penonton akan membawa sampah sisa makanan dan botol minuman dan membuang sampahnya ke tempat sampah yang ada di pintu keluar, jadi tidak ada ceritanya ada petugas memungut sampah yang berceceran didalam bioskop.
Ada satu lagi hal unik yaitu ketika masuk gedung bioskop aromanya wangi seperti aroma parfum, ketika pertama kali saya pikir aroma parfum seseorang tetapi ketika beberapa kali dating ternyata memang aroma di dalam gedungnya sendiri. Saya lebih suka menonton film berbahasa Inggris tetapi dengan subtitles Bahasa Perancis dan Belanda sekalian belajar. Karena jika di dubbing serasa menonton telenovela di TV.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H