Mohon tunggu...
Nogy ErcihonaBangun
Nogy ErcihonaBangun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penyebab Pasien Positif Covid-19 Terus Meningkat

30 April 2021   13:05 Diperbarui: 30 April 2021   13:16 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Covid-19 merupakan singkatan dari coronavirus disease 2019. Covid-19 adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh coronavirus. Coronavirus pertama kali dilaporkan di Wuhan Tiongkok pada akhir tahun 2019 lalu. Penyakit ini sudah berhasil membunuh puluhan juta warga di dunia. 

Pada awal tahun 2020, WHO mengumumkan bahwa wabah coronavirus (COVID-19) sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia. 

Kasus covid-19 sudah mencapai puluhan juta kasus dalam kurun waktu yang belum sampai satu tahun lamanya. Dari puluhan juta kasus tersebut, lebih dari satu juta korban sudah meninggal dunia sampai dengan saat ini, dan masih terus bertambah dari hari ke hari. 

Penyakit ini membuat seluruh warga dunia ketar-ketir, tidak terkecuali negara kita Indonesia. Covid-19 mulai mewabah di Indonesia pada awal maret 2020.

Pada awal bulan maret 2020 pemerintah mengeluarkan peraturan WFH (Work From Home), dimana segala aktifitas dilakukan dari rumah seperti, bekerja dan kegiatan belajar/mengajar (TK, SD, SMP, SMA, Kuliah) dilakukan via daring. Hal tersebut dilakukan dengan harapan dapat menanggulangi kasus covid di Indonesia. 

Namun karena banyaknya masyarakat yang tidak mengacuhkan peraturan tersebut, kasus covid di Indonesia masih terus bertambah setiap harinya meskipun tidak sebanyak yang sebelumnya. Karena kondisi tersebut dan dengan alasan beberapa hal separti krisis ekonomi, sekitaran bulan juni 2020 pemerintah mengeluarkan surat edaran berakhirnya WFH dan sebagai gantinya diberlakukan New Normal. 

New Normal merupakan keadaan dimana masyarakat sudah bisa melakukan beberapa aktifitas namun dengan tetap mengikuti protokol kesehatan seperti menggunakan masker, rajin mencuci tangan, tidak melakukan kontak tubuh dengan orang yang ditemui, dan tetap menjaga jarak satu dengan yang lain. 

Pemerintah melakukan hal itu tentunya dimaksudkan untuk menganggulangi peningkatan kasus covid. Namun setelah diberlakukannya New Normal, menyebabkan peningkatan kasus covid yang kembali naik secara drastis. Dalam satu hari jumlah pasien covid terus meningkat dan dapat mencapai tiga sampai empat ribu per harinya.

Setelah kenaikan kasus covid yang meningkat secara drastis ini terjadi, pemerintah menetapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di beberapa daerah. Daerah yang diberlakukan PSBB adalah daerah yang memiliki tingkat kenaikan angka kasus corona yang tinggi seperti Jakarta. Hal apakah yang membuat jumlah kasus corona terus meningkat? Mari kita bahas satu per satu.

Belum terbiasa dengan kondisi New Normal

Banyak dari masyarakat yang belum terbiasa dengan keadaan New Normal yang mengharuskan kita menggunakan masker, menjaga jarak, serta rajin mencuci tangan. 

Karena belum terbiasa dengan kondisi yang seperti itu, beberapa masyarakat sering kali tidak ingat untuk membawa masker ketika berpergian, tidak ingat jika harus menjaga jarak dengan orang lain kurang lebih 1 meter, tidak ingat untuk tidak melakukan kontak tubuh seperti bersalaman, tidak ingat untuk mencuci tangan setelah memegang sesuatu di tempat umum seperti menekan tombol lift, dan sering memegang hidung atau mulut sebelum mencuci tangan.

Beberapa hal tersebut mungkin kebiasaan dari kita seperti, memegang hidung ataupun bersalaman ketika ketemu seseorang. Namun dalam fase New Normal seperti sekarang ini, hal tersebut dianjurkan untuk tidak kita lakukan. Kita harus bisa menyesuaikan diri dan terbiasa dengan keadaan seperti sekarang ini. 

Kita tidak tahu kapan pandemi covid-19 ini akan berakhir. Namun untuk tetap menjaga diri kita, orang-orang yang berada disekitar kita, orang-orang yang kita cintai, dan juga membantu pemerintah dalam menangani kasus pandemi ini, kita sudah seharusnya mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah dan dinas kesehatan.

Keegoisan masyarakat

Keegoisan masyarakat dalam hal ini adalah dimana masyarakat yang tidak memikirkan orang lain yang berada disekitar mereka dan bahkan tidak memikirkan dirinya sendiri. Maksudnya masyarakat yang berpergian tanpa menggunakan masker dengan alasan tidak tahan menggunakan masker atau sesak, tidak percaya dengan virus corona, dan beberapa alasan lainnya. 

Atau mungkin ada seseorang yang sangat ramah dan tidak peduli dengan pandemi, jadi ketika bertemu dengan oranglain yang ia kenal ia langsung mengajak bersalaman atau cepika-cepiki dan sebagainya. Tanpa dia sadari hal itu dapat membahayakan orang lain dan bahkan dirinya sendiri.

Kita semua tidak tahu apa yang ada disekitar kita dan apa yang ada didalam diri kita sendiri. Bisa jadi didalam tubuh kita sudah terdapat virus corona dan dengan berpergian keluar dan melakukan hal seperti yang disebutkan tadi, hal tersebut dapat membahayakan orang lain dan juga diri kita sendiri. Atau bahkan sebaliknya, kita tidak tahu apa yang ada didalam orang itu. 

Bisa jadi didalam tubuh orang disekitar kita sudah terdapat virus corona dan dengan kita berinteraksi dengan mereka besar kemungkinan bahwa kita juga akan terkena virus tersebut. Entah melalui air liurnya jika berbicara terlalu dekat dan tidak menggunakan masker, atau dengan melalui kontak tubuh seperti bersalaman.

Orang-orang seperti ini lah yang membuat peningkatan kasus covid terus meningkat secara drastis. Disaat kita semua berusaha bekerja sama untuk mencegah penyebaran virus corona, mereka malah tidak peduli dan bahkan ikut menyebarkan virus corona ini. Untuk meminimalisir hal ini terus terjadi mungkin pemerintah harus memeberikan education yang lebih kepada masyarakat yang seperti diatas.

Kurangnya ketegasan dari pemerintah

Banyaknya masyarakat yang membandel, tidak percaya virus corona, tidak peduli dengan sekitar, dan lain sebagainya, seharusnya pemerintah harus bertindak lebih tegas lagi. 

Misalnya jika ada orang yang berpergian tanpa menggunakan masker dikenakan denda dan wajib membeli masker atau ada hukuman lainnya dan ada aparat yang berjaga di tempat umum untuk menegur jika ada masyarakat yang mungkin tidak menjalankan protokol kesehatan seperti tidak menjaga jarak. 

Hal-hal seperti itu dapat dilakukan bukan untuk mendapat keuntungan, namun untuk mengubah masyarakat agar bisa menyesuaikan diri dan mengikuti protokol kesehatan, serta membantu untuk menanggulangi pandemi ini.

Jika diberlakukan hal seperti itu, maka masyarakat pasti akan lebih memperhatikan protokol kesehatan ketika berpergian. Seperti ketika ingin berpergian mungkin orang-orang akan menyiapkan masker dan menggunakannya. Contoh lainnya ketika berada ditempat umum seperti supermarket, mall, pasar, atau tempat umum lainnya orang-orang akan menjaga jarak satu dengan yang lainnya. Dengan beberapa hal tersebut mungkin dapat menanggulangi penyebaran covid yang terus manyebar dengan pesat saat ini.

Dan mungkin pemerintah juga dapat membuat tempat untuk mencuci tangan di beberapa tempat umum agar ketika mungkin masyarakat tidak sengaja memegang benda sembarangan di tempat umum dapat langsung mencuci tangan mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun