Mohon tunggu...
Nofuja Nurazizah
Nofuja Nurazizah Mohon Tunggu... Lainnya - Masih Menjadi Setengah Manusia.

Mari Bergerak, Berkreasi, dan Berekspresi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menanggapi Pesan dari Author Reader Dilarang Baper Dulu

28 April 2022   13:35 Diperbarui: 28 April 2022   13:40 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknologi yang semakin hari semakin berkembang pesat di masa sekarang, tentu saja mempengaruhi gaya hidup bahkan kehidupan manusia masa kini memang cenderung berdampingan dengan kecanggihan yang diberikan oleh teknologi. Segala sesuatu yang terbilang sulit bahkan rumit dijangkau, untuk saat ini sudah banyak terbantu oleh adanya kemajuan dan perkembangan pesat teknologi.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa manusia masa kini, memang hidup bersama kemudahan yang diberikan oleh teknologi yang memang tidak bisa kita pungkiri lagi. Ketika semua orang yang ada di dunia ini bisa saling mengenal satu sama lain, saling berbagi kabar dan berbagi pengalamannya. Tentu saja, hal positif ini dipengaruhi oleh adanya sumbangsih dari kemajuan teknologi di masa sekarang. Kita bisa saling terkoneksi satu sama lain, tanpa harus berada di tempat yang sama.

Masa pandemi covid-19 adalah puncak yang sangat bisa kita rasakan seberapa berdampaknya kehadiran teknologi yang setiap hari bahkan setiap detiknya berproses untuk menyiapkan fasilitas terbaiknya, agar bisa memberikan pelayanan terbaik khususnya di masa pandemi seperti saat ini. Di mana semua akses dan mobilitas masyarakat sangat terbatas.

Jika sebelum adanya pandemi covid-19 ini, masyarakat sangat bebas dan leluasa ketika akan melakukan kegiatannya di luar. Namun, ketika pandemi mulai menyerang masyarakat mulai dibatasi ketika akan melaksakan kegiatan sehari-harinya. Maka berbagai kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat kini dialihkan ke media daring. Tentu saja segala sesuatu yang biasanya terjadi secara luring atau langsung, kini hanya bisa terlaksanakan via daring atau dengan jarak jauh.

Kemajuan teknologi sangat berjasa di keadaan saat ini, ketika pandemi covid-19 mulai menyerang dunia. Semua kegiatan yang serba terbatas kini bisa dilakukan secara daring atau online. Dari mulai kegiatan yang menyangkut pekerjaan, pendidikan, bahkan soal berbelanja pun sudah bisa dilakukan secara online.

Jarak bukan lagi alasan untuk kita tidak bisa melakukan apapun di masa sekarang. Kita masih bisa berbelanja di dalam rumah tanpa harus menemui penjualnya secara langsung, kita bisa juga belajar tanpa harus masuk ke kelas secara langsung, kita bisa menghadiri acara hajatan atau pun acara kegiatan lainnya secara daring tanpa harus sampai dulu di tempat acara tersebut berlangsung.

Kehidupan secara tiba-tiba saja dipaksakan beralih ke dalam kegiatan serba online, walaupun seperti yang kita ketahui secara bersama-sama bahwa memang keadaan online ini sudah dimulai dari beberapa tahun lalu, sebelum pandemi covid-19 melanda. Namun karena adanya pandemi ini masyarakat sedikit dipaksa agar terbiasa untuk menjalani hari-harinya secara daring.

Baik selanjutnya tulisan ini akan membawa pembaca untuk saling bertukar sua ketika kita sebagai manusia yang memang sangat membutuhkan kemajuan teknologi, karena dapat mempermudah untuk terhubung antar satu sama lain dan bahkan untuk mengurusi hal-hal yang memang bersangkutan dengan kegiatan sosial manusia pada masa kini.

Kegiatan yang dilakukan sehari-hari oleh masyarakat kini sudah mengalami kemudahan. Maka tidak heran jika kita bisa saling terhubng satu sama lain meskipun jarak diantara satu sama lainnya sangat jauh jaraknya. Akan tetapi seberapa pun jauhnya kita tetap bisa saling bertukar kabar dan saling bercerita satu sama lain.

Mode pembelajaran dan ilmu pengetahuan yang sudah sangat mudah didapatkan juga terjadi di masa kini, seseorang tidak perlu memiliki ijazah dari lembaga pendidikan formal untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan. Seseorang bisa mendapatkan keterampilan dan mahir berbahasa asing tidak harus dilatar belakangi orang tersebut termasuk salah satu lulusan lembaga pendidikan bahasa asing. Boleh jadi orang tersebut mahir berbahasa asing karena ia memanfaatkan kemajuan teknologi di bidang pendidikan. Di mana kita hanya harus mempunyai gadget yang dilengkapi dengan kuota internet.

Dari hal-hal positif yang didapatkan dari kemajuan teknologi ini, pastinya satu paket dengan sisi negatifnya. Banyak kemudahan yang membantu keberlangsungan kehidupan masyarakat di masa kini karena keberadaan teknologi. Namun tentu saja ada sisi negatifnya juga yang harus bisa kita minimalisirkan. Ketika kita bersosial dan berinteraksi dengan lingkungan kita terkadang kita melakukan kesalahan atau miscommunication.

Miscomunication adalah salah satu hal yang kerap terjadi saat kita melakukan interkasi dengan sesama, bisa jadi apa yang disampaikan oleh seorang author tidak ditangkap sesuai dengan apa yang dimaksud oleh author. Komunikasi terjadi oleh dua arah dan bahkan lebih, komunikasi juga memiliki maksud untuk menyampaikan pesan atau informasi dari seseorang kepada orang lain.

Jika ada anggapan bahwa ketika interaksi dan komunikasi berpindah via daring akan menjadikan komunikasi antar sesama terhindar dari miscomunication, jusrtu anggapan itu kurang tepat menurut penulis. Komunikasi yang terjadi secara langsung seperti halnya banyak dilakukan oleh kita pada masa kini, jusrtu sangat rawan menyebabkan terjadinya miscomunication yang terjadi diantara author (mengirim pesan/informasi) yang mencoba disampaikan kepada reader (penerima pesan/informasi).

Komunikasi yang terjadi saat in seringnya komunikasi yang terjadi tidak secara langsung, maka apa yang disampaikan oleh author kadang tidak tertangkap atau tersampaikan secara utuh oleh reader. Setiap reader pasti memiliki perspektifnya masing-masing ketika mendapatkan pesan atau informasi dari author. Hal inilah yang menyebabkan salah paham diantara kedua belah pihak. Tak jarang masalah miscomunication ini akan berujung menjadi permasalahan diantara pihak author dan pihak reader.

Kadang kita terlalu mudah tersinggung oleh apa yang orang lain ketikan atau orang lain kirimkan untuk kita. Padahal boleh jadi apa yang diketikan oleh orang lain itu tidak sesuai dengan apa yang kita tafsirkan. Jika dulu komunikasi dilakukan secata langsung kita bisa dengan lebih mudah membaca gerak - gerik bahasa tubuh dan melihat ekspresi lawan bicara kita. Dengan begitu kita bisa tahu apakah orang ini sedang marah, kesal, senang atau bahkan sedih. Berbeda dengan saat ini, kita hanya melihat dari segi ketikan saja otomatis akan sangat sulit membaca dan membedakan maksud yang sebenarnya yang ingin disampaikan oleh seorang reader terhadap author.

Dari sini kita bisa melihat bagaimana kita harus lebih teliti lagi ketika mendapatkan pesan atau informasi secara daring, tidak bole langsung memutuskan prasangka secara subjektif akan tetapi harus secara objektif pula. Lebih baik mengkonfirmasi ulang agar kita selaku reader tidak salah paham karena tidak ada salahnya jika akan mengkonfirmasi tentang apa yang disampaikan author. Jika sudah dikonfirmasi untuk selanjutnya jika reader masih memiliki pandangan tersendiri terhadap apa yang disampaikan oleh author itu sudah berada diluar tanggung jawab author.

Maka diharapkan author harus bisa menyampaikan pesan dengan sangat jelas dan mudah dimengerti oleh reader yang akan menerima pesan dari author tersebut untuk menghindari salah paham atau miscomunication. Dan begitu pun untuk seorang reader harus bisa membaca pesan dengan tetap bersikap objektif tidak langsung memutuskan prasangka sesuai dengan apa yang reader inginkan. Jika memang ada yang tidak dipahami maka bisa langsung dikonfirmasi kepada authornya. Dengan begitu pesan atau informasi dalam kegiatan berkomunikasi ini berlangsung secara baik, walaupun tidak terjadi dengan interaksi secara bertatap muka.

Author harus pandai dan jelas menyampaikan pesan dan emosi serta ekspresi walaupun dalam bentuk ketikan agar reader bisa menangkap pesan secara baik dan jelas. Begitu pun untuk seorang reader harus lebih objektif lagi ketika sedang berkomunikasi via digital seperti saat ini jangan mudah berprasangka buruk terhadap apa yang disampaikan oleh author, jangan mudah baper kalau tidak paham maka bisa mengkonfirmasi terlebih dahulu kepada authornya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun