Kita memiliki kisah yang indah. Bertemu di tempat pesta. Berkenalan lewat dansa satu dua ala portugis dengan sekali-sekali sapaan halus.Â
Ade nama siapa?, nama saya N," jawabnya melengkapi tanyaku.Â
Lalu lagu timor mengingatkan kita akan kenang yang tak ingin usai, dan minta nomor handphonepun jadi jawaban yang jitu dan harus.Â
Ade, minta no WA do,"kataku waktu itu.Â
Oo ia kk, ini nonya kk, 0812444**dan seterusnya, hanya saya dan Tuhan yang tau.Â
Lama tak berselang ayam berkokok, pesta dansa sebentar lagi usai, ia akan pulang. Saya akan tinggal dengan kenangan.Â
Ade nanti kontak e lewat WA," pesanku agar ia tak kehilangan jejaknya usai perkenalan singkat waktu itu.Â
Jawabnya, siap kaka. Tegas  seperti polwan cantik yang saya temui di Lampu merah kota Kupang.Â
Yah demikian, cukup sudah ceritanya. Demikian sore ini cerita itu kembali lagiÂ
Dan saya sendiri mencoba menjahit kenang itu.Â
Brow.. Pulang suh. Sudah malam ni, mengghayal terus," tegur temanku.Â