Sore ini Tak Seperti Biasanya. Ada mendung diujung langit. Aku melihatnya dari tempat pertama kita bertemu. Mungkinkah ada yang datang setelah ini.
Demikian..Â
Mendung itu tercampur, Lantaran Gelap akan datang menghimpit dan sepi akan keluar menyiksa
Sore ini..Â
Kulihat senyummu, pada sebaris kata yang masih kau lafalkan pada tiap ingatan yang membuncah
Sore ini..Â
Terjadi lagi, sepasang burung pada musim kawin dan kehangatan terlampau jauh panggang dari api. Hanya harap yang mengekalkan seandainya seperti itu.Â
Si Puisi Manisku.Â
Aku seperti gelandangan.Â
Dan si gila ditebing kota tua
Memungut sampah tiap sehabis dibuangÂ
Mencabik seisinyaÂ
Lalu menimbang, akankah kembali baru lagi
Setelah yang terbuang kembali terpilih
Ironi memang
Semua adalah kesatuan
Karena arti dari hidup sebagaimana kenang, selalu ada kekal yang ingin terwujud adanya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H