Mahasiswa KKN dari Stikes Bhakti Al-Qodiri tahun 2024 melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Mojomulyo, Puger. Dengan mengangkat tema terapi komplementer, kami berfokus pada upaya pencegahan dan penanganan hipertensi yang menjadi salah satu masalah kesehatan utama di desa tersebut. Berdasarkan data Puskesmas bulan Desember, tercatat sebanyak 260 kasus hipertensi di Mojomulyo, menjadikannya penyakit terbanyak di wilayah tersebut. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit kronis yang paling umum didunia, dengan kondisi dimana tekanan darah diatas batas normal yaitu 140/90 mmHg dan dapat mengalami resiko kesakitan bahkan kematian ( Wijaya, L & Simaibang, A. 2024). Penyakit ini berisiko menyebabkan stroke, penyakit jantung, hingga gagal ginjal jika tidak dikelola dengan baik.
Sebagai upaya pencegahan dan penanganan hipertensi, mahasiswa KKN STIKes Bhakti Al-Qodiri memperkenalkan program inovasi terapi komplementer berupa rebusan daun alpukat dan terapi akupresure yang disebut dengan “IDOLA TK”
I : Identifikasi dini
Rutin melakukan pemeriksaan ke layanan kesehatan 2 sampai 3 kali kunjungan dalam waktu 1 bulan serta kenali tanda dan gejala
D: Diet Rendah Garam
Kurangi mengonsumsi makanan tinggi garam (asin)
OLA: Olahraga ringan setiap hari
Jalan kaki di pagi hari selama kurang lebih 20-30 menit setiap hari.
T: Terapi komplementer rebusan daun alpukat dan terapi akupresure.
Rebusan daun alpukat dipilih karena memiliki kandungan Flavonoid yang mampu melancarkan peredaran darah dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah, sehingga darah dapat mengalir dengan normal. Flavonoid juga mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah (Leni et al,2024). Akupresure merupakan terapi tusuk jari dengan memberikan penekanan dan pemijatan pada titik tertentu pada tubuh yang didasarkan pada prinsip ilmu akupresur (Saputra et al, 2023), terapi akupresure membantu melancarkan sirkulasi darah dan mengurangi stress.
K: Kaderisasi kader TOGA (Tanaman Obat Keluarga) di setiap posyandu