Mohon tunggu...
nofita widjayanti
nofita widjayanti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi aktif Bimbingan Penyuluhan Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Menulis, menyanyi, menari, menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengangkat Literasi Dakwah: Memperkuat Pesan Kebenaran

1 Juli 2024   03:16 Diperbarui: 1 Juli 2024   03:34 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mengangkat Literasi Dakwah: Memperkuat Pesan Kebenaran

Oleh: Syamsul Yakin (Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) & Nofita Wahyu Widjayanti (Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Seperti yang diketahui, minimal memiliki tiga jenis dakwah. Yang pertama adalah dakwah billisan, yang merupakan dakwah yang disampaikan secara lisan, seperti khutbah dan ceramah. Yang kedua adalah dakwah bilhal, yang merupakan dakwah yang disampaikan dengan aktualisasi diri atau tindakan nyata. Misalnya, membuat orang yang lapar kenyang, orang yang menangis tertawa, dan orang yang bodoh belajar. 

Ketiga, berdakwah dengan cara bilkitabah. Ini adalah apa yang disebut literasi dakwah dan literasi dakwah. Dengan kata lain, dakwah yang menggunakan bacaan sebagai alatnya. Mengajak orang-orang untuk mengenal dan membaca sumber bahan bacaan adalah tujuan dari dakwah literasi.

Al-Qur'an, hadits Nabi, dan karya para ulama digunakan sebagai interpretasi keduanya dalam konteks ini. Akidah, syariah, dan akhlak adalah tiga kerangka dasar ajaran Islam yang membentuk ketiga jenis literasi tersebut.


Namun, terkadang ditambahkan menjadi empat, yaitu "politik" atau, seperti yang dikatakan Mahmud Syalthut, Islam hanyalah akidah dan syariah.

Singkatnya, dakwah literasi adalah upaya untuk mendorong orang-orang untuk membaca dan memahami kerangka dasar Islam dari sumber bacaan yang dapat dipercaya.

Dengan dakwah literasi ini, diharapkan pemahaman umat Islam tentang titah Allah dan sunnah Nabi akan berubah menjadi budaya membaca. Salah satu strategi kebudayaan dakwah adalah ini.

Literasi dakwah, di sisi lain, adalah upaya sungguh-sungguh untuk membaca dan menulis apa pun yang berkaitan dengan dakwah. Masyarakat telah mendengar seorang dai berbicara, tetapi sekarang mereka membaca tulisannya. Diharapkan dalam literasi dakwah ini terjadi transformasi besar-besaran dalam metode dakwah yang selama ini berfokus pada dakwah billisan.

Pelaku dakwah bilkitabah biasanya disebut sebagai penulis. yang ditulis dari berbagai bidang, termasuk teknologi, agama, sosial, dan budaya, antara lain. Tumpukan kitab para ulama tentang akidah, syariah, dan akhlak adalah literasi dakwah, sementara banyak buku penulis yang diterbitkan adalah dakwah literasi.

Selain itu, diharapkan bahwa pengajaran akan beralih dari monolog ke dialog. Namun, baik literasi dakwah maupun literasi dakwah harus mengikuti prinsip dakwah Islam: mereka harus penuh hikmah, penuh nasihat, dan berbicara dengan cara yang baik.

Ketiga, Allah berfirman dalam al-Qur'an, "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah, dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun