Mohon tunggu...
Nofi Ndruru
Nofi Ndruru Mohon Tunggu... Guru - Hidup harus berjalan

traveller, writer, teacher

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kanker, Siapa Takut?

7 April 2019   23:59 Diperbarui: 8 April 2019   05:27 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kanker, siapa takut?

Jawabannya sudah pasti banyak!

Ya, kanker merupakan salah satu penyakit yang sangat ditakuti dan kian menjadi momok di masa milenial ini akibat gaya hidup modern yang serba instan dan banyak lebih condong kearah sakit daripada sehat.

Kanker dapat melemahkan siapa saja, bukan hanya penderitanya namun juga orang-orang disekitarnya yaitu keluarga terdekatnya. Apabila tidak ditangani serius, penyakit yang satu ini dapat menyerang ke seluruh tubuh yang kemudian disebut dengan stadium untuk pendeskripsian sebarannya, semakin tinggi angka stadium maka penyebarannya pun sudah semakin meluas. 

Beruntung atau sial?

Tidak dapat dipilih sebulat itu. Disatu sisi pasien kanker akan merasa menjadi orang yang paling malang mengingat penyakit parah tersebut telah mengerogoti tubuhya namun di sisi lain ada yang mensyukuri apapun yang dideritanya dan menjadi tahap mendekatkan diri kepada Tuhan.

Saya sendiri awalnya merasa sial dengan divonisnya saya mengidap kanker nasofaring stadium 3 pada agustus 2018. Namun, setelah berhasil menjalani terapi kemo dan radiasi saya merasa beruntung mengalami siklus hidup menjadi penyintas kanker. 

Kanker menjadi suatu peringatan bagi saya untuk selalu menjaga kesehatan saya dan juga orang disekitar saya, selain itu jugamenjadi bukti dan inspirasi bahwa dunia belum berakhir walaupun vonis kanker menusuk hati dan pikiran. 

Jangan takut! Jangan pernah takut dengan kanker!

Walaupun Anda telah divonis mengidap kanker, takut bukanlah solusi yang baik. Malah memperburuk kondisi. Hadapi kanker dengan keyakinan untuk sembuh. Jalani pengobatan walaupun efeknya menyakitkan dan melelahkan.

Kamu perlu jiwa dan semangat yang kuat untuk tegar menghadapi kanker. Ketakutan dan keyakinan adalah permainan pikiran, kita sendiri yang menciptakannya. Tinggal tugas kita mau memilih yang mana, mau takut apa mau yakin kalau kesembuhan itu pasti ada. 

Mungkin ada beberapa tanggapan.

Ya, elo kan kanker nasofaring lah gue kanker hati (dll yang lebih parah dari kanker nasofaring). Nah, kalau ngebanding-bandingin, emang bakal sembuh? Emang bakal makin membaik? Apapun itu jenis kankernya bahkan apapun itu jenis penyakitnya, satu hal yang sangat dibutuhkan untuk melawanya adalah semangat serta seyakin-yakinnya bakal sembuh. 

Saya mau menceritakan tentang perjuangan saya melawan kanker nasofaring. Apakah ada yang tertarik? Komen yak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun