UMKM DESA PANDANLANDUNG MENJADI PELOPOR EKONOMI KREATIF
oleh : PMM Kelompok 35 gelombang  09
Kegiatan Pengaabdian Masyarakat pleh Mahasiswa (PMM) menjadi wadah bagi para mahasiswa menyalurkan berbagai macam kegiatan positif pada masyarakat. Agenda ini merupakan program dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan program PMM Baktiku Negeri. PMM sendiri bertujuan untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian https://umm.ac.id/ Â (UMM).
Kegiatan ini yang dilakukan oleh kelompok 35 gelombang 09 yang dimulai pada hari jum'at tanggal 19 Januari 2024. Dengan dosen pembimbing lapangan bapak Agung Prasetyo Nugroho, S.M,. M.A dan dengan kelompok beranggotakan Nofika Wulandari, Syifaa Salsabiil, Bayu Dwi, Azkiya Nur Safitri, dan Muhammad Gian Reswara yang berasal dari program studi manajemen.
Desa Pandanlandung memiliki banyak UMKM yang berperan penting dalam perekonomian lokal. Berbagai produk unik dan khas desa,seperti kerajinan tangan, makanan, dan minuman tradisional, serta produk pertanian yang dihasilkan oleh UMKM didesa ini. Desa Pandanlandung kecamatan wagir kabupaten maklang adalah desa dari 12 di wilayah kecamatan wagir, yang memiliki 7 RW dan terdiri dari 32 RT yang memiliki banyak sejarah dalam perjalnan desa untuk menjadi seperti saat ini.
Nama Pandanlandung itu sendiri berasal dari gabungan kata "Pandan" dan "Landung". Pandan yang berarti nama sebuah tanaman dan Landung (bahasa jawa) yaitu panjang, yang bisa diartikan bahwa jenis tanaman pandan yang daunnya panjang adalan "Pandan alas" yang siis daunnya bergerigi. Jenis tanaman ini bisa dipakai sebagai bahan tikar atau kelasa (Bahasa jawa),  yang biasa disebut oleh masyarakat  dengan nama "Tikar/Kelasa Pandan".
Perjalanan pasar ben sabtu dimulai di desa Pandanlandung yang sederhana berbekal kreatifias dan tekad mereka merajut mimpi untuk menghidupkabn ekonomi desa melalui produk-produk makanan, minuman, serta produk fungsional mereka.
"Pasar Ben Sabtu" menjadi wadah bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di desa Pandanlandung, selain itu pasar ben sabtu juga sebuah pasar tradisional yang hanya buka di hari Sabtu malam dan itu sebagai bentuk upaya untuk mempromosikan produk-produk UMKM desa Pandanlandung secara langsung kepada konsumen, dan menjadi magnet bagi penduduk desa dan sekitarnya.
Kemeriahan pasar ini bagaikan tempat yang memberikan hiburan ditengah kesunyian malam, membawa aroma harum makanan dan tawa riang para pengunjung. Kehadiran pasar ben sabtu  ini bukan hanya sebagai tempat hiburan, tetapi pasar ini memiliki banyak  macam jualan makanan dan minuman yang beragam dan bisa dinikmati.Â
Pasar Ben Sabtu juga sering mempertontonkan hiburan seperti Bantengan, Tarian tradisional, dan Akustik. Pasar ben sabtu ini adalah tempat yang tepat untuk berbelanja dan mencari hiburan dengan harga terjangkau. Oleh karena itu, pasar ini menjadi sasaran yang tepat untuk anak-anak, remaja, maupun orangtua untuk menikmati malam minggu dengan berbeda.
Pasar Ben Sabtu membawa dampak nyata bagi desa Pandanlandung :
1) Meningkatkan pendapatan masyarakat : Keberhasilan desa Pandanlandung meningkatkan pendapatan masyarakat desa, memperbaiki taraf hidup, dan mengikis kemiskinan.
2) Menumbuhkan semangat kewirausahaan : Kisah desa Pandanlandung menjadi inspirasi bagu warga desa lainnya untuk berwirausaha dan mandiri secara ekonomi.
Salah satu strategi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) desa Pandanlandung di pasar ben sabtu dalam memasarkan produk mereka dengan ikut  berpartisipasi di pasar ben sabtu untuk bertemu langsung dengan konsumen, mendapatkan feedback, dan membangun jaringan dengan pelaku ekonomi kreatif lainnya, tidak lupa kamipun  ikut serta dalam membantu dalam pemasaran digital matketing seperti membuat konten promosi di media sosial untuk menaikkan nama pasar ben sabtu agar lebih dikenal oleh masyarakat lias dan untuk menggenjot pemasaran setiap UMKM yang ada di pasar ben sabtu ini, selain itu kami membuat booklet dan katalog  untuk beberapa UMKM yang membutuhkan untuk memudahkan pemasaran UMKM tersebut, dan kamipun membuat identitas berupa banner pasar ben sabtu agar orang lebih mudah mengenali secara langsung acara pasar ben sabtu ini.
Pasar ben sabtu tak hanya mengharumkan nama desa, tetapi juga menjadi pelopor ekonomi yang kreatif. Mereka membuktikan bahwa potensi desa bisa digali dan dikembangkan menjadi kekuatan ekonomi yang diperhitungkan. Kisah mereka adalah bukti bahwa dengan kegigihan, kreativitas, dan kolaborasi, desa bisa menjadi sumber kekuatan dan pendorong kemajuan bangsa.
Mahasiswa PMM UMM Kelompok 35 Gelombang 09 2024
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) : Agung Prasetyo Nugroho Wicaksono, S.M,. M.A
Penulis : Nofika Wulandari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H