Mohon tunggu...
KKN DESA JOMIN TIMUR 2023
KKN DESA JOMIN TIMUR 2023 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Buana Perjuangan Karawang

Halo kami mahasiswa/i KKN Universitas Buana Perjuangan Karawang 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Penerapan Media Power Point pada Pembelajaran Tematik Terpadu di SD

20 Juli 2023   21:46 Diperbarui: 20 Juli 2023   22:10 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan yaitu merupakan pembelajaran untuk memperluas ilmu pengetahuan, keterampilan, serta kebiasaan yang dilakukan dengan cara turun temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya dengan cara memberikan pengajaran, pelatihan bahkan dengan penelitian. Pendidikan juga merupakan suatu proses dalam pembelajaran pada setiap individu untuk menjadi individu yang lebih baik lagi.

Menurut Bapak Pendidikan Nasional Indonesia Ki Hajar Dewantara mendefinisikan bahwa pendidikan "pendidikan yaitu tuntutan didalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Jadi, pendidikan itu sangatlah penting bagi semua manusia karena dengan adanya pendidikan manusia dapat memiliki rasa tanggung jawab, disiplin, memiliki prinsip dan keyakinan pada dirinya sendiri dan memiliki kepribadian yang baik.

Menurut plato, pendidikan adalah sesuatu yang dapat membantu perkembangan individu dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang dapat memungkinkan tercapainya sebuah kesempurnaan. Pendidikan direncanakan serta memiliki program menjadi tiga tahapan dengan tingkat usia tahap pertama adalah pendidikan yang diberikan kepada murid hingga sampai dua puluh tahun, dan tahap kedua, dari usia dua puluh tahun sampai tiga puluh tahun, sedangkan tahap ketiga, dari tiga puluh tahun sampai usia empat puluh tahun.

Pembelajaran tematik yaitu bentuk model pembelajaran terpadu yang digabungkan menjadi suatu konsep dalam beberapa materi, pelajaran atau bidng studi menjadi satu tema atau topic pembahasan tertentu sehingga adanya integrasi antara pengetahuan, keterampilan dan nilai yang memugkinkan siswa aktif menemukan konsep dan prinsip keilmuan secara holistic, bermakna serta otentik. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggabungkan suatu konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda dengan harapan siswa akan belajar lebih baik dan lebih bermakna. ( Majid 2014)

Prinsip-prinsip pembelajaran tematik :

Holistic, gejala atau peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran tematik diamati dan dikaji dari beberapa bidang sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak

Bermakna. Pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek, memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar-skema yang dimiliki oleh siswa, yang pada gilirannya akan memberikan dampak kebermaknaan dari materi yang dipelajari.

Otentik. Pembelajaran tematik memungkinkan siswa memahami secara langsung konsep dan prinsip yang ingin dipelajari.

Aktif. Pembelajaran tematik dikembangkan dengan berdasar pada pendekatan inquiry discovery dimana siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, mulai perencanaan, pelaksanaan, hingga proses evaluasi.

Media pembelajaran yaitu merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan, informasi atau materi dalam proses pembelajaran sehingga dapat membantu menarik perhatian dan minat untuk belajar para peserta didik. 

Menurut Gagne dan Briggs (1975) mengatakan bahwa media pembelajaran mencangkup alat-alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi dalam bahan ajar tersebut. Alat ini bisa berupa gerafik, visual, elektronik serta audio yang digunakan untuk mempermudah informasi yang diberikan. Media pembelajaran dapat digunakan untuk menciptakan kondisi belajar yang nyata. Dengan menggunakan media pembelajaran, pesan yang abstrak dapat diubah menjadi pesan yang beton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun