Sampai akhirnya keluar pengumuman, bahwa kerja keras mereka telah berhasil, terbukti dengan, raihan prestasi 'the best' yang telah mereka dapatkan. Ada rasa puas, juga bangga, karena kerja keras mereka, bahkan sampai harus masuk 'gorong-gorong' tidaklah sia-sia.
Apakah salah semua yang sudah mereka lakukan?Â
Sepenuhnya tentu tidak, karena Allah tidak pernah menyia-nyiakan segala amal perbuatan manusia, Allah adalah Sang Maha Adil dan kiya tidak perlu komplain untu mendapatkan dan merasakan betapa keadilannya, yang yerkadang kitanya saja yang masih belum mengerti untuk dapat merasakannya.
Seharusnya, orang-orang penuh prestasi dengan 'pencitraan' seperti ini adalah orang-orang yang harus dikasihani, mereka perlu pencerahan, mereka perlu ditambah, wawasannya, agar segala kebaikan mereka, itu bisa menjadi modal bagi mereka untuk kelak dengan bahagia memasuki 'syurgaNya'.
Sekali lagi mereka adalah orang-orang yang perlu dikasihani, apalagi jika saja mereka melakukan dalam rentang waktu yang lama, hingga datangnya ajal yang tiba-tiba merenggut segala macam mimpi demi mimpi untuk sekedar meraih prestasi saja.
Alangkah naif dan nestapanya mereka , , , ,
Padahal sikap-sikap mereka dalam mewujudkan segala amal shalih itu adalah jalan untuk hadirnya keberkahan dari Allah. Sangat mudah bagi Allah untuk kemudian memakmurkan negeri yang disibukkan dengan ragam macam kebaikan itu.
Sebagaimana Allah, meurunkan air hujan dari langit
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
