Mohon tunggu...
Nofia Dwiastuti
Nofia Dwiastuti Mohon Tunggu... -

lulusan sekolah menengah kejuruan perawat kesdam jaya tahun 2013- 2 dari 2 bersaudara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sandaran

4 Juli 2013   21:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:00 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu membiarkan air mata ku mengalir deras

Kemudian mamaksa ku untuk diam dan tetap tinggal

Menatap seperti aku baru saja memutilasi ibu mu

Kamu bicara lagi dan terus bicara

Masih bicara

Aku beranjak

Sesuatu menarikku

Kemudian semua gelap

Masih menangis

Aku diam

Tenang, sunyi, hanya ada sesegukan tangis ku yang mulai mereda

Muka ku terasa hangat, hanya tangan ini tetap dingin dan kaku

Maaf untuk tidak membalas dekapan mu,

Terlalu fokus untuk sekedar mengatur irama nafas kembali normal

Belum lagi pikiran ini yang sebelum nya terisi macam-macam

Beruntungnya usapan tangan di kepala ku ini membantu membersih kan
macam-macam itu

Terima kasih,

Walaupun masih bingung kenapa harus aku menangis dulu untuk sekedar bersandar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun