Secara ekonomi, meskipun ada argumen bahwa perjudian dapat memberikan kontribusi pada pendapatan negara, misalnya melalui pajak dari kasino atau platform online, dampak negatifnya sering kali melebihi manfaat yang dihasilkan. Beban sosial yang ditanggung oleh masyarakat, seperti peningkatan angka kriminalitas, kerugian finansial pribadi, dan biaya untuk rehabilitasi perjudian, sering kali jauh lebih besar daripada kontribusi yang diperoleh dari pajak perjudian.
Secara keseluruhan, lagu Judi karya Rhoma Irama tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana untuk menyampaikan pesan moral dan sosial. Dalam kajian ilmiah, lagu ini dapat dilihat sebagai bentuk kritik terhadap perilaku yang merugikan, serta sebagai bentuk upaya untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya menjaga nilai-nilai moral dan menghindari perilaku yang dapat merusak individu dan komunitas. Dengan pendekatan sosiologis, psikologis, dan agama, kita dapat memahami bahwa perjudian lebih dari sekadar kegiatan yang merugikan finansial, tetapi juga bisa merusak struktur sosial dan kesejahteraan mental seseorang.
Dalam kesimpulannya, perjudian pada masa kini adalah masalah yang semakin mendesak, dengan dampak negatif yang luas pada individu, keluarga, masyarakat, dan ekonomi. Untuk mengurangi dampak ini, diperlukan pendekatan yang lebih holistik, termasuk pendidikan publik mengenai bahaya perjudian, dukungan untuk individu yang terjebak dalam kecanduan judi, serta pengawasan yang lebih ketat terhadap praktik perjudian, terutama perjudian online yang semakin sulit dikendalikan. Kebijakan yang lebih tegas dan berbasis bukti perlu diterapkan untuk melindungi masyarakat dari dampak buruk perjudian di era modern ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H