Membelajarkan, mendidik dan membimbing siswa merupakan tugas utama dari seorang guru. Para guru pasti sudah  mengikrarkan segenap jiwa dan raganya untuk berbakti kepada janji dan tugasnya serta bersikap profesional terhadap profesinya dalam membelajarkan dan membina siswa.Â
Seorang guru berperan sebagai fasilitator pembelajaran, memberikan bimbingan, dan memberikan inspirasi kepada siswa. Mereka membantu siswa memahami konsep-konsep yang kompleks, mengembangkan keterampilan kritis, dan mempersiapkan mereka untuk masa depan..Â
Peran guru juga tidak hanya membimbing dan mendidik di bidang akademis siswanya saja tetapi juga harus membentuk karakter, sikap, etika dan tingkah laku siswa, oleh sebab itu guru disebut juga sebagai orang tua kedua bagi siswa.
Tugas dan tanggung jawab seorang guru sebenarnya sangatlah berat. Di pundaknya sudah ada tujuan untuk mencerdaskan anak bangsa. Orang tua siswa menitipkan dan mempercayakan guru sebagai penunjang untuk menuntun pendidikan anak mereka membangun masa depan  yang lebih cerah kedepannya.Â
Orang tua tetap bertanggung jawab kepada pendidikan anaknya secara keseluruhan. Sedangkan, guru bertanggung jawab karena mendapatkan amanah dari orang tua untuk mendidik anak-anak mereka, disamping merupakan tanggung jawab kemanusiaan.Â
Oleh karena itu guru harus menjalankan amanah yang sudah diberikan oleh orang tua siswa untuk menuntun ilmu dan membentuk karakter siswa.
Namun disamping itu menjadi guru adalah suatu pekerjaan yang mulia. Ia bertanggung jawab tidak hanya menjadikan para generasi bangsa menjadi anak yang cerdas, tetapi juga membentuk karakter anak bangsa yang cerdas dan berakhlak mulia.Â
Tidak hanya pandai di dalam bidang ilmu pengetahuan tetapi juga membangun agar siswa bermoral baik di dalam kehidupan sehari-hari. Dengan semua peran dan tanggung jawab yang dimiliki, menjadi seorang guru adalah pekerjaan yang sangat mulia dan berdampak besar pada masyarakat.
Kedekatan dengan para peserta didik adalah kunci utama bagi seorang guru. Semua guru pasti dapat membelajarkan, mendidik siswa, menguasai materi pembelajaran serta menyampaikan  materi pembelajaran dengan baik.
Namun tidak semua guru mampu mempunyai pendekatan yang begitu dekat dengan para siswa. Sehingga, para siswa pasti ada yang merasa takut, segan dan canggung di depan guru.Â
Peserta didik sudah pasti mempunyai jiwa dan di dalam menghadapi peserta didik dibutuhkan kedekatan diantara dua jiwa agar komunikasi di dalam kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan efektif. Tanpa kedekatan guru kepada para peserta didik suatu pembelajaran akan sulit untuk dilaksanakan.
Menjadi guru yang mencintai profesi dan disukai oleh para peserta didik betapa akan membahagiakan hati. Sebaliknya, menjadi guru yang hanya sekedar mengejar profesi hanya akan menjadi dikenal saja oleh peserta didiknya secara pribadi.Â
Dalam hubungan membelajarkan peserta didik sangat akan sangat penting sekali kedekatan antar-pribadi. Apabila hal ini tidak terjadi, proses membelajarkan peserta didik akan terasa seperti hambar dan datar-datar saja, bahkan tidak ada yang mengenal jiwa pribadi masing-masing.
Kedekatan antara guru dan peserta didik sangatlah diperlukan agar pembelajaran yang  efektif dapat terlaksanakan dengan baik., terutama ketika para peserta didik menghadapi materi pembelajaran yang sulit dipahami, para peserta didik bisa menanyakan suatu materi tanpa rasa malu kepada guru. Ada beberapa faktor yang menyebabkan guru disukai oleh para peserta didiknya, yaitu:
Dapat Membangun Suasana yang Menyenangkan. Orang yang mampu untuk membangun suasana yang menyenangkan tentunya akan sangat disukai oleh banyak orang. Begitu pula dengan guru juga harus mampu untuk membangun suasana yang menyenangkan disaat pembelajaran bagi siswa, sehingga akan disenangi oleh para pesertadidiknya.
Mempunyai Keterampilan Mengajar yang Baik. Guru yang memiliki keterampilan mengajar yang baik dapat menyampaikan materi pelajaran dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik, sehingga para pesrsta didik akan merasa senang dengan guru tersebut. Mereka mampu menggunakan berbagai metode dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Memiliki Sikap Kepedulian dan Perhatian Terhadap Peserta Didik. Guru yang peduli dan memperhatikan peserta didik akan membuat para peserta didik  merasa dihargai dan diperhatikan. Guru yang memahami kebutuhan dan minat peserta didik, serta memberikan perhatian individual kepada mereka, akan lebih disukai oleh peserta didik.
Mampu Berkomunikasi Secara Efektif. Guru yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik dapat menjalin hubungan yang positif dengan peserta didik. Mereka mampu mendengarkan dengan baik, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan menjawab pertanyaan peserta didik dengan jelas dan tepat, sehingga peserta didik akan merasa semangat dalam pembelajaran.
Selalu Memberikan Inspirasi dan Motivasi Kepada Peserta Didik. Guru yang mampu menginspirasi dan memotivasi peserta didik akan mendapatkan rasa kagum dan keinginan peserta didik untuk belajar lebih baik. Mereka mampu menunjukkan contoh yang baik, memberikan dorongan, dan menciptakan lingkungan belajar yang positif.
Membawa Sikap yang Positif dan Humor. Yang terpenting guru harus  memiliki sikap positif, ramah, dan humoris akan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menyegarkan. Dengan memberikan sedikit candaan pada saat pembelajaran  akan membuat peserta didik merasa nyaman dan tidak kaku untuk berkomunikasi. Peserta didik akan lebih cenderung menyukai guru yang dapat membuat mereka merasa nyaman dan senang di kelas.
Kemampuan Untuk Membangun Hubungan Emosional. Guru yang mampu membangun hubungan emosional yang baik dengan peserta didik akan mendapatkan rasa kepercayaan dan kenyamanan dari mereka. Mereka mampu memahami dan menghargai perasaan peserta didik, serta memberikan dukungan emosional yang diperlukan.
Dengan terjalinnya hubungan kedekatan antara guru dan peserta didik maka pembelajaran yang dilaksanakan akan terasa lebih nyaman untuk berkomunikasi, tidak kaku dan segan ketika akan bertanya suatu hal kepada guru. Serta dapat memotivasi peserta didik untuk lebih aktif di dalam pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman mereka. Namun perlu diingat bahwa kedekatan antar guru dan peserta didik haruslah bersifat profesional serta tidak melanggar batas-batas norma dan etika dalam pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H