Tahap persiapan lahan dimulai pada 31 Oktober 2024 dengan sanitasi lahan.yang dilakukan oleh Adhitya, Teo, dan Kurnia, Jovi mencangkul lahan, sedangkan Nofa dan Excelline mencabut gulma serta membersihkan sisa tanaman sebelumnya. Sanitasi ini bertujuan menciptakan lingkungan yang bersih untuk mencegah persaingan sumber daya antara gulma dan tanaman utama,sanitasi yaitu pembersihan gulma, sampah, dan sisa tanaman, dilanjutkan dengan penyemprotan herbisida untuk mencegah persaingan sumber daya. Tahap berikutnya adalah pengolahan tanah untuk menggemburkan dan meningkatkan aerasi tanah, diikuti dengan pembuatan bedengan sesuai spesifikasi yang memadai. Setelah itu, mulsa plastik dipasang untuk menjaga kelembapan tanah, menghambat pertumbuhan gulma, dan mencegah erosi.
Penanaman dilakukan dengan menanam bibit pakcoy di sisi bedengan dan bibit tomat di bagian tengah, masing-masing lubang diberi pupuk kandang sebagai sumber hara. Perawatan intensif dilakukan melalui penyiraman rutin, pemupukan tambahan, dan pembersihan gulma untuk mendukung pertumbuhan optimal. Setelah masa pertumbuhan, panen dilakukan dengan teliti untuk menjaga kualitas hasil. Pakcoy dipanen dalam 40-50 hari, sedangkan tomat membutuhkan waktu 2-3 bulan. Pakcoy dipanen pada 19 Oktober 2024 dan 23 November 2024, kemudian dikemas untuk dijual ke konsumen lokal. Hasil panen kemudian dijual kepada konsumen lokal, dengan penekanan pada pengemasan yang menarik untuk meningkatkan daya tarik produk. Kegiatan bisnis ini memberikan pengalaman langsung kepada kelompok dalam pengelolaan hasil panen dan pemasaran
Selain itu, tomat yang mulai berbunga dirawat dengan membuat ajir sebagai penopang. Akan tetapi tanaman tomat kami terserang hama dan rusak akibat hujan yang begitu sering sehingga diperlukan perawatan lebih dengan pemberian pestisida. Kelompok kami menggunakan pestisida nabati dari daun gamal dengan diaplikasikan sebagai alternatif pengendalian hama yang ramah lingkungan. Proses pembuatan pestisida daun gamal dengan mengoven daun gamal selama 24 jam, setelah itu di haluskan dengan blender. Setelah halus ambil daun gamal sebanyak 2 sendok lalu tambahkan air 100 ml.Â
Selain praktik agronomi, kelompok kami juga terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat, seperti memberikan edukasi kepada siswa SD,SMP dan SMA. Anggota kelompok berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang budidaya tanaman di STP, menjadikan praktik ini tidak hanya bermanfaat secara teknis tetapi juga sosial. Praktikum ini memberikan pengalaman komprehensif kepada mahasiswa dalam menerapkan prinsip dasar agronomi dan pengelolaan budidaya tanaman secara berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H