Mohon tunggu...
Nofa Safitri
Nofa Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kearifan Lokal dan Pertanian Berkelanjutan

14 Oktober 2023   11:44 Diperbarui: 14 Oktober 2023   11:47 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kearifan Lokal dan Pertanian Berkelanjutan

Aktivitas pertanian di Dsn Kadipurwo  masih didasari dengan nilai-nilai kearifan lokal dalam proses penanaman, pengolahan lahan sampai dengan panen. Masyarakat masih menggunakan acuan pranoto mongso dalam hal perhitungannya. Meskipun iklim dan cuaca telah banyak mengalami perubahan. Namun perubahan yang terjadi tetap memiliki pola dan kecenderungan yang tetap bisa diamati. 

Dengan penanggalan ini, petani yang memiliki dasar penanggalan dengan pranoto mongso jauh lebih baik dibandingkan petani yang tidak memiliki pedoman dalam hal penanaman sampai panen. Kebanyakan dari daerah tempat tinggal saya masyarakatnya memiliki lahan yaitu sawah, pada umumnya sawah di daerah saya ditanam padi, jagung, cabai dan tomat. Jika menanam cabai dan tomat lahan persawahan harus diolah agar tidak banyak mengandung air. 

Dilihat dari tanaman yang ditanam padi dan jagung merupakan tanaman pangan yang dapat memenuhi kebutuhan karbohidrat dan sangat dibutuhkan oleh banyak orang sehingga dapat meningkatkan pendapatan. Untuk mendapatkan hasil panen yang melimpah harus dilakukan secara selaras dengan alam dengan memperhatikan pertanian berkelanjutan. 

Sumberdaya alam yang melimpah tidak akan ada artinya apabila tidak dikelola dengan pengetahuan.

Teknologi pertanian yang ramah lingkungan serta sesuai dengan teknologi tepat guna akan memberikan keuntungan ekonomi bagi masyarakat. Seperti pertanian organik dengan metode mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia sintetis. Menggantikan dengan pupuk kompos dan pupuk hijau dan tetap menjaga kesuburan tanah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun